Perbankan Nasional Makin Sehat dan Kuat

Image title
Oleh
15 Mei 2013, 00:00
1658.jpg
Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Dok. KATADATA

KATADATA ? Lebih dari satu dasawarsa, perbankan Indonesia telah melewati masa krisis finansial Asia Timur dan Tenggara pada 1998. Sepanjang perjalanan itu, industri perbankan Indonesia telah mengalami sejumlah perubahan secara signifikan. Perubahan bukan hanya dari sisi jumlah bank yang telah menciut drastis dari semula 237 bank pada 1998, kini sudah berkurang hampir separohnya menjadi 120 bank.

Satu dekade lalu, pasca krisis, Indonesia membutuhkan peran investor atau institusi finansial asing untuk membantu menyehatkan perbankan Indonesia. Tak mengherankan setelah krisis, banyak bank-bank domestik jatuh ke tangan pihak asing. Kini, Indonesia sudah jauh lebih percaya diri. Perbankan negeri ini sudah jauh lebih sehat dan kuat.

Advertisement

Itu terlihat jelas dari sisi kinerja dan kesehatan. Setelah melalui program restrukturisasi yang panjang dan menyedot biaya hingga Rp 636 triliun, secara perlahan perbankan Indonesia kini sudah jauh lebih kuat dan sehat. Itu terlihat dari beberapa indikator yang menunjukkan tingkat kesehatan industri perbankan nasional.

Sebut saja misalnya dari sisi rasio kecukupan modal (CAR). Pada 1998, CAR perbankan nasional masih minus 16 persen. Namun, pada 2012, CAR perbankan Indonesia telah mencapai 17,4 persen. Ini masih jauh melebihi ketentuan CAR minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8 persen.

Halaman:
Reporter: Redaksi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement