Coca Cola Amatil dan Dynapack Bangun Pabrik Daur Ulang Rp558 M

Cahya Puteri Abdi Rabbi
5 April 2021, 17:05
Ilustrasi fasilitas daur ulang plastik.
ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Seorang pemulung memunguti sampah plastik untuk didaur ulang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kawatuna, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (22/1/2020).

Coca Cola Amatil Indonesia bekerja sama dengan Dynapack Asia membangun fasilitas daur ulang polyethylene terephthalate (PET) dengan nilai investasi mencapai AUD 50,51 juta atau setara Rp 558 miliar (1 AUD = Rp 11.044). Fasilitas daur ulang didirikan di lahan seluas 20.000 meter persegi yang berlokasi di Deltamas, Bekasi, Jawa Barat.

Kedua perusahaan akan menciptakan siklus tertutup (closed loop) pada pengemasan produk dan memproduksi kemasan plastik yang aman untuk makanan dan minuman dari botol plastik pascakonsumsi. 

Dalam acara peletakan batu pertama untuk pembangunan pabrik daur ulang ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi kedua perusahaan atas pembangunan fasilitas daur ulang tersebut. Fasilitas ini disebut-sebut dapat mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi 70% sampah plastik di Indonesia.

“Sesuai dengan tagline Coca Cola, World Without Waste. Zero waste economy atau circular economy, itu sangat mungkin terjadi karena teknologi bergerak ke arah sana,” kata Agus Gumiwang dalam acara Peletakan Batu Pertama yang disiarkan secara virtual, Senin (5/4).

Ia mengatakan investasi ini bukan hanya akan memberikan keuntungan, tetapi juga mendorong solusi berkelanjutan bagi industri. Industri daur ulang plastik memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dan meningkatkan daya saing industri termasuk industri plastik hilir di dalam negeri.

Dalam pengelolaannya, fasilitas ini didukung oleh para pemulung yang populasinya hampir 4-5 juta orang, sehingga dapat membantu pergerakan ekonomi nasional dan mengurangi impor melalui substitusi produk.

Menteri Agus menyebut berkembangnya industri daur ulang plastik menunjukkan bahwa sampah plastik memiliki nilai ekonomis dan dapat menyerap banyak tenaga kerja termasuk pemulung, pengepul pencacah, dan pekerja pabrik.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...