Kasus Covid-19 di Bangkalan Melonjak, RS Minta IGD Ditutup
Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, terus melonjak. Puncaknya, pihak rumah sakit setempat menutup Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada 5 Juni sampai 8 Juni 2021.
Dalam surat yang diterima Katadata.co.id, Nunuk Kristiani, Direktur UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan meminta izin kepada Bupati Bangkalan untuk menutup sementara pelayanan di IGD rumah sakit. Hal itu perlu dilakukan untuk melindungi tenaga kesehatan yang melayani pasien Covid-19.
"Hal ini memperhatikan kondisi penyebaran penularan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan dalam beberapa hari mengalami peningkatan kasus yang signifikan, serta adanya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif dan meninggal dunia," demikian tertulis dalam surat dengan perihal Permohonan Lockdown Ruang IGD pada Sabtu (5/6).
Pada hari yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Jatim Herlina Ferliana meminta tujuh rumah sakit di Surabaya menerima rujukan pasien Covid-19 yang berasal dari daerah Bangkalan.
Permintaan tersebut disampaikan karena kasus Covid-19 di Bangkalan terus meningkat, sehingga rumah sakit rujukan tidak dapat memenuhi kebutuhan tempat tidur isolasi dan IGD.
"Meminta kesediaan direktur rumah sakit untuk menerima rujukan dan memberi fasilitas perawatan pasien kondisi klinis berat dari wilayah Bangkalan," demikian tertulis dalam surat resmi yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya, Kadinkes Kabupaten Bangkalan, dan direktur tujuh rumah sakit penyangga.
Ketujuh rumah sakit penyangga yang ditunjuk untuk menerima rujukan dari RS Bangkalan antara lain, RSUD dr. Soetomo, RSU Universitas Airlangga, RSU Haji Surabaya, RSU PHC, RSU Adi Husada Undaan, dan RSU Al Irsyah.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan