WHO: Covid 19 Varian Delta Sudah Dominan Menyebar di Dunia

Lavinda
Oleh Lavinda
19 Juni 2021, 12:43
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengumumkan Covid 19 varian Delta, yang awalnya muncul di India, menjadi varian dominan yang menyebar secara global.
ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/AWW/dj
Adnan Abidi Seorang anak lelaki berada di sebelah jenazah ayahnya yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), di sebuah krematorium di New Delhi, India, Sabtu (24/4/2021).

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengumumkan Covid 19 varian Delta, yang awalnya muncul di India, menjadi varian dominan yang menyebar secara global, termasuk di Indonesia.

Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengaku kecewa atas kegagalan calon vaksin CureVac dalam uji coba untuk memenuhi standar organisasi. Padahal, vaksin baru yang lebih ampuh sangat dibutuhkan ketika Covid-19 varian Delta yang penularannya lebih cepat kini semakin menyebar.

"Varian Delta sedang dalam perjalanan menuju varian dominan secara global karena tingkat penularan yang sangat tinggi," kata Swaminathan saat konferensi pers virtual yang disiarkan pada laman WHO, Sabtu (18/6).

Perusahaan asal Jerman, CureVac, melaporkan sedikitnya terdapat 13 varian yang beredar dalam studi populasi mereka.  Dikutip dari situs resmi perusahaan, pembuatan vaksin CureVac yang semula diandalkan menjadi vaksin baru yang ampuh melunakkan Covid-19 varian baru, hanya bisa bekerja 47% untuk mencegah penyakit. Persentase itu jauh dari ambang batas yang ditetapkan WHO, yakni 50%. 

Sebelumnya, vaksin mRNA serupa dari Pfizer-BioNTech dan Moderna mencatat tingkat kemanjuran hingga di atas 90 persen,. 

"Hanya karena ini mRNA yang lain, kami tidak dapat menganggap bahwa semua vaksin mRNA sama, sebab masing-masing mempunyai teknologi yang sedikit berbeda," ujar Swaminathan.

Swaminathan mengungkapkan penyebaran Covid varian Delta saat ini semakin tinggi di wilayah-wilayah Eropa, di antaranya Inggris, Jerman, dan Rusia.

Dikutip dari Reuters, Pemerintah Inggris melaporkan lonjakan tajam infeksi varian Delta, sementara pejabat senior kesehatan masyarakat Jerman memprediksi varian Delta akan menjadi varian dominan yang dengan cepat menyebar, meski tingkat vaksinasi tinggi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...