Ancaman Gagal Bayar Utang Pemerintah AS Dapat Memicu Resesi Ekonomi

Abdul Azis Said
6 Oktober 2021, 10:33
Gagal Bayar, Utang, Amerika Serikat
ANTARA FOTO/REUTERS/Ken Cedeno/WSJ/cf
Ken Cedeno. Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat, Jumat (1/1/2021).

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memiliki waktu kurang dari dua pekan lagi menuju default atau gagal bayar utang, jika Kongres AS tak kunjung merestui kenaikan pagu utang. Hal ini diprediksi dapat membawa negara ekonomi terbesar itu kembali ke jurang resesi ekonomi.

Menteri Keuangan Janet Yellen meyakini ekonomi akan jatuh ke dalam resesi jika Kongres gagal meloloskan RUU penangguhan batas utang hingga 18 Oktober mendatang. Ini akan menandai gagal bayar pertama dalam sejarah AS.

Advertisement

“Itu akan menjadi bencana besar jika tidak membayar tagihan pemerintah, kami berada dalam posisi di mana kami kekurangan sumber daya untuk membayar tagihan pemerintah," kata Yellen seperti dikutip dari CNBC, Selasa (6/10).

"Saya sepenuhnya memperkirakan itu akan menyebabkan resesi juga," kata Yellen

Tahun lalu, AS juga sempat resesi setelah perekonomiannya tumbuh negatif dua kuartal berturut-turut sejak awal tahun. Kendati demikian, AS dengan cepat membalikkan keadaan dan keluar dari resesi dengan pertumbuhan positif 33,1% secara tahunan pada kuartal III 2020. Tren penguatan terus berlanjut hingga pertumbuhan 6,5% pada kuartal II tahun ini.

Jika prediksi Yellen tidak meleset, ini akan menjadi resesi pertama di pemerintahan Biden sejak dilantik awal tahun lalu. Sekaligus jadi resesi kedua dalam lima tahun terakhir.

Departemen Keuangan saat ini menggunakan tindakan darurat untuk membayar tagihan AS, setelah penarikan utang telah mencapai batas maksimalnya pada akhir Juli. Tindakan luar biasa memungkinkan departemen untuk menghemat uang tunai dan menarik rekening tertentu tanpa menerbitkan obligasi baru.

Namun, Departemen Keuangan memperkirakan langkah-langkah itu bersifat sementara dan diperkirakan hanya akan bertahan hingga pertengahan Oktober.

AS tidak pernah gagal membayar utangnya sebelumnya. Para ekonom memperkirakan kejatuhan ekonomi yang akan ditimbulkan oleh gagal bayar ini. Namun, sebagian besar ekonom mengatakan default seperti itu akan membawa bencana keuangan yang dapat memicu aksi jual pasar yang luas dan penurunan ekonomi di tengah lonjakan suku bunga.

"Anda akan mengharapkan untuk melihat lonjakan suku bunga jika plafon utang tidak dinaikkan. Saya pikir akan ada krisis keuangan dan bencana. Benar sekali, memang benar pembayaran bunga utang pemerintah akan meningkat," kata Yellen saat berbicara di depan Anggota Kongres pekan lalu.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement