RUPTL Green 2021-2030 Dinilai Belum Cukup Kejar Target Bauran Energi

Image title
7 Oktober 2021, 11:04
RUPTL, PLN
ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.
Deretan panel surya terpasang di atas gedung kantor Gubernur Riau di Kota Pekanbaru, Jumat (28/5/2021).

Pemerintah menerbitkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030 dengan tambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 40,6 gigawatt (GW). Rinciannya, porsi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) ditetapkan 51,6% dan fosil 48,4%.

Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma mengapresiasi langkah pemerintah dengan menggulirkan green RUPTL sebagai upaya memenuhi target bauran EBT 23% pada 2025. Namun, dia menilai target ini masih belum cukup untuk mencapai target bauran energi terbarukan (ET) yang telah dicanangkan.

"Masih belum cukup untuk mencapai target energi terbarukan dalam bauran energi nasional. Jika digabung dengan sektor lainnya, maka porsi ET akan lebih kecil dari 23% energi," kata Surya kepada Katadata.co.id, Kamis (7/10).

Menurut Surya, sektor transportasi serta industri yang masih menggunakan batu bara dan migas akan mengurangi bauran energi secara nasional.

Jika berharap target bauran energi nasional pada 2025 terpenuhi, maka sektor kelistrikan harus memenuhi peran energi terbarukan lebih besar dari 23% atau ada pengurangan penggunaan batu bara secara signifikan.

Namun, hal ini akan menjadi tantangan besar karena PLN masih harus merealisasikan program 35 ribu megawatt (MW) yang berasal dari batu bara.

"Ini berarti, malah PLTU yang dipastikan akan masuk dalam sistem dan pasti akan mengurangi persentase porsi ET," ujarnya.

Dia mengimbau pihak terkait untuk mempertimbangkan cara dan komitmen agar pertumbuhan ET bisa lebih cepat dari energi fosil.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...