Jika Target Produksi Minyak 2030 Terpenuhi, Devisa akan Hemat US$ 14 M

Image title
8 Oktober 2021, 12:00
minyak, produksi minyak, migas
dok. SKK Migas
SKK Migas

Pemerintah terus berupaya menggenjot target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030. Jika terealisasi, penghematan devisa yang diperoleh dari pencapaian target tersebut diklaim bisa mencapai US$ 14,1 miliar per tahun.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan, dengan tercapainya target produksi minyak 1 juta BOPD, hal itu akan menekan impor minyak dari 1,1 juta BOPD menjadi 324 ribu BOPD. Alhasil, akan terjadi penghematan devisa periode 2021-2040 sebesar US$ 14,1 miliar per tahun.

"Untuk mendukung (target) itu, telah dibentuk task force (satuan tugas) demi mempercepat produksi," ungkap Tutuka dalam keterangan tertulis, Kamis (8/10).

Setidaknya, terdapat enam satuan tugas di masing-masing program, antara lain: pengawasan dan perencanaan pada program percepatan Plan of Development (POD), percepatan drilling, enhanced oil recovery (EOR), insentif fiskal, Migas non-konvensional, dan eksplorasi.

Menurut dia, keberadaan satuan tugas membuat pemerintah semakin optimis dapat mencapai target yang telah dicanangkan dengan tetap mengedepankan keselamatan Migas. Terlebih, konsumsi minyak Indonesia lebih besar dibandingkan produksi.

Pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi peningkatan produksi yaitu program work routine seperti infill drilling/step out pada lapangan yang sudah ada dan work over/well service. Selain itu, dilakukan percepatan transformasi resources menjadi produksi, dengan mempercepat POD baru dan POD pending.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...