Konsumsi Listrik Oktober Capai Rekor, PLN Sebut Ekonomi Mulai Pulih

Lavinda
Oleh Lavinda
17 Oktober 2021, 12:03
PLN, Listrik
PLN
Ilustrasi PLN

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyatakan beban puncak konsumsi listrik malam hari pada Kamis (14/10) tercatat mencapai 28.093 Megawatt (MW). Ini menjadi yang merupakan rekor tertinggi sejak 2019 yang sebesar 27.973 MW, sebelum pandemi Covid-19.

Di sisi lain, beban puncak siang hari sepanjang 2021 tertinggi pada Rabu (13/10), yakni mencapai 27.740 MW. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan beban puncak tertinggi sepanjang 2020 sebesar 26.717 MW pada Maret silam, sementara beban puncak siang tertinggi sepanjang 2019 tercatat sebesar 27.862 MW.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan konsumsi listrik yang kian membaik mencerminkan terjadinya pemulihan ekonomi.

"Ini menandakan bahwa perekonomian sudah kembali pulih. Aktivitas industri dan perekonomian sudah kembali pulih. Diharapkan, kondisi ini terus membaik dan akan mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang positif," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (17/10).

Seiring rekor tertinggi beban puncak konsumsi listrik di wilayah Jawa dan Bali, PLN memastikan kesiapan infrastruktur dan menciptakan permintaan, melalui berbagai promo dan manfaat kelistrikan bagi masyarakat. 

Di tengah pandemi, menurut Zilkifli, PLN berupaya turut andil dalam memulihkan perekonomian, melalui pemanfaatan listrik bagi masyarakat untuk meningkatkan efisiensi biaya.

Zulkifli mengatakan, kondisi ini ditanggapi cepat oleh PLN dengan melakukan pemeriksaan seluruh operasional pembangkit, transmisi dan distribusi, khususnya di wilayah Jawa Madura dan Bali. "Kami memastikan pasokan listrik andal untuk menyambut pemulihan ekonomi," ujarnya.

Pemulihan ekonomi ini juga terasa dari catatan konsumsi listrik yang tumbuh. Hingga September, konsumsi listrik tercatat 187,78 TWh atau tumbuh 4,42% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...