Konsumsi Listrik Oktober Capai Rekor, PLN Sebut Ekonomi Mulai Pulih
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyatakan beban puncak konsumsi listrik malam hari pada Kamis (14/10) tercatat mencapai 28.093 Megawatt (MW). Ini menjadi yang merupakan rekor tertinggi sejak 2019 yang sebesar 27.973 MW, sebelum pandemi Covid-19.
Di sisi lain, beban puncak siang hari sepanjang 2021 tertinggi pada Rabu (13/10), yakni mencapai 27.740 MW. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan beban puncak tertinggi sepanjang 2020 sebesar 26.717 MW pada Maret silam, sementara beban puncak siang tertinggi sepanjang 2019 tercatat sebesar 27.862 MW.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan konsumsi listrik yang kian membaik mencerminkan terjadinya pemulihan ekonomi.
"Ini menandakan bahwa perekonomian sudah kembali pulih. Aktivitas industri dan perekonomian sudah kembali pulih. Diharapkan, kondisi ini terus membaik dan akan mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang positif," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (17/10).
Seiring rekor tertinggi beban puncak konsumsi listrik di wilayah Jawa dan Bali, PLN memastikan kesiapan infrastruktur dan menciptakan permintaan, melalui berbagai promo dan manfaat kelistrikan bagi masyarakat.
Di tengah pandemi, menurut Zilkifli, PLN berupaya turut andil dalam memulihkan perekonomian, melalui pemanfaatan listrik bagi masyarakat untuk meningkatkan efisiensi biaya.
Zulkifli mengatakan, kondisi ini ditanggapi cepat oleh PLN dengan melakukan pemeriksaan seluruh operasional pembangkit, transmisi dan distribusi, khususnya di wilayah Jawa Madura dan Bali. "Kami memastikan pasokan listrik andal untuk menyambut pemulihan ekonomi," ujarnya.
Pemulihan ekonomi ini juga terasa dari catatan konsumsi listrik yang tumbuh. Hingga September, konsumsi listrik tercatat 187,78 TWh atau tumbuh 4,42% dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Kondisi ini menunjukan strategi PLN dalam meningkatkan konsumsi listrik di masyarakat berjalan dengan baik," ujar Zulkifli.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan indikasi pemulihan perekonomian di tengah pandemi terlihat dari pertumbuhan konsumsi listrik di sektor industri yang mencapai 10,63% atau sebesar 58.04 TWh dan memiliki pangsa sebesar 30.91% dari total konsumsi listrik.
Menurut dia, hal ini menjadikan sektor industri sebagai urutan kedua tertinggi setelah sektor rumah tangga yang memiliki pangsa sebesar 46% dengan konsumsi listrik sebesar 85.43 TWh.
“Perekonomian sudah mulai bangkit, dengan adanya vaksin dari pemerintah tren pandemi mulai menurun dan kami berharap segera terciptanya herd immunity di masyarakat sehingga perekonomian dapat kembali normal,” ujar Bob.
Berdasarkan data PLN, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri tekstil sebesar 15%, diikuti besi dan baja sebesar 10%, semen dan kimia sebesar 8%, makanan dan minuman serta plastik sebesar 7%.
Selain itu, industri otomotif sebesar 6%, kertas sebesar 5%, pengolahan sebesar 4%, perkebunan, perkayuan dan pertambangan sebesar 3%, dan logam dan sepatu sebesar 2%.