Angka Covid-19 Melonjak, Prancis Tak Lockdown Warga yang Belum Vaksin

Cahya Puteri Abdi Rabbi
19 November 2021, 09:50
Prancis, Emmanuel Macron, Vaksin, Covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Olivier Hoslet/Pool /foc/cf
Presiden Prancis Emmanuel Macron

Disaat sejumlah negara di Eropa membatasi kegiatan warganya yang belum divaksinasi karena khawatir terjadi lonjakan kasus Covid-19, Presiden Prancis, Emmanuel Macron justru mengatakan bahwa negaranya tidak akan memberlakukan hal yang sama.

Sebagaimana diketahui, Eropa kembali menjadi pusat pandemi Covid-19. Menanggapi hal ini, beberapa negara di Eropa, termasuk Jerman dan Austria, menerapkan kembali pembatasan menjelang perayaan Natal. Hal tersebut menyebabkan perdebatan bahwa vaksin saja cukup untuk menjinakkan Covid-19.

"Negara-negara yang menerapkan lockdown bagi yang belum divaksinasi adalah mereka yang belum menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas. Oleh karena itu, langkah ini tidak diperlukan di Prancis," kata Macron kepada surat kabar La Voix du Nord, dikutip dari Reuters, Jumat (19/11).

Dalam beberapa waktu terakhir, warga Prancis harus menunjukkan bukti vaksinasi dan tes negatif Covid-19 untuk pergi ke restoran, kafe, bioskop, dan jika ingin berpergian dengan kereta jarak jauh.

Macron mengatakan, dia masih menunggu panduan dari otoritas kesehatan terkait apakah penggunaan dosis ketiga harus diperluas untuk semua warga yang memenuhi syarat untuk vaksin. Vaksin booster saat ini hanya tersedia untuk mereka yang berusia di atas 65 tahun dan masuk dalam kategori kelompok rentan.

Jika diperlukan untuk alasan kesehatan dan izin bepergian yang valid, maka penggunaannya akan diperluas untuk semua kelompok usia mulai Desember.

"Jika terbukti bahwa dosis ketiga efektif dan diperlukan untuk masyarakat luas, maka jelas kami akan memasukkannya ke dalam izin kesehatan," katanya.

Mengutip Worldometers, Prancis mencatat tambahan 20.294 kasus dan 50 kematian pada Kamis (18/11). Total kasus Covid-19 di Perancis hingga saat ini mencapai 7.330.958 dan 118.321 kematian.

Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel pada Kamis (18/11) mengumumkan pembatasan aktivitas publik bagi mereka yang belum divaksinasi di daerah-daerah di mana rumah sakit dipenuhi pasien Covid-19. 

 

Negara bagian Saxony akan mengecualikan warga yang belum divaksinasi untuk memasuki fasilitas-fasilitas umum seperti toko dan pusat belanja.

Begitu juga dengan North Rhine Westphalia, orang yang tidak divaksinasi akan dikecualikan untuk masuk ke semua fasilitas dan acara, termasuk pertandingan sepak bola dan pasar Natal.

Orang-orang yang ingin menghadiri acara karnaval saat musim dimulai akan diminta untuk mengikuti tes, selain divaksinasi atau telah pulih dari Covid-19.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Lavinda

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...