Usai Terbakar, Pertamina Upayakan Kilang Balikpapan Aktif Pekan Depan
PT Pertamina (Persero) menyebut segera melakukan upaya perbaikan Plant 5 Kilang Balikpapan usai terbakar pada Ahad (15/5) lalu.
Manager Communication, Relation & CSR Kilang Balikpapan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Ely Chandra mengatakan, proses pemulihan membutuhkan waktu hingga tujuh hari ke depan.
"Perbaikan Plant 5 dijadwalkan selesai dalam tujuh hari ke depan, dan kami memastikan produksi BBM tetap dapat berjalan dengan aman,” kata Ely dalam keterangan resmi pada Senin (16/5).
Guna menjaga ketersediaan BBM, KPI telah melakukan pengaturan produksi di unit-unit lainnya dalam kilang agar dapat berproduksi secara optimal.
Pihaknya juga tengah mempersiapkan rencana tambahan bahan baku produk untuk menggantikan kebutuhan komponen High Octane Mogas Component (HOMC) dari Plant 5 yang diperlukan untuk memproduksi BBM beroktan tinggi seperti Pertamax.
"Plant 5 menghasilkan salah satu komponen dalam produksi BBM," sambung Ely.
Selanjutnya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) akan bersinergi dengan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) untuk memastikan produksi dan suplai BBM ke masyarakat tetap dapat berjalan normal.
Pertamina juga menyiapkan skenario alih suplai, berkoordinasi dengan Pertamina Group sebagai antisipasi dan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan BBM masyarakat.
PT KPI akan menggunakan komponen PT (PPN) yang diambil dari dari Terminal BBM Tanjung Uban. Ely mengatakan, saat ini stok BBM dari Kilang Balikpapan masih mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan suplai ke Terminal BBM di Balikpapan.
Kejadian tersebut mengakibatkan tiga pekerja Pertamina mengalami luka bakar. Dua orang pekerja kontraktor mengalami paparan suhu panas sementara seorang pekerja kontraktor tidak berhasil diselamatkan.
Melansir laman web Pertamina, Kilang Pertamina RU V Balikpapan memasok hingga 26% total kebutuhan BBM di seluruh Indonesia yang meliputi Premium, Kero, Solar, Pertadex dan Pertamax.