Salurkan Gas Murah ke Tujuh Industri, RI Kantongi Rp 7,9 T per Tahun

Muhamad Fajar Riyandanu
26 Oktober 2022, 20:43
Gas
SKK Migas
Ilustrasi cadangan gas

Pemerintah menghasilkan penerimaan negara sebesar Rp 7,9 triliun per tahun melalui penerapan kebijakan pemberlakuan harga gas bumi tertentu atau HGBT.

Seperti diketahui, pemerintah telah memberlakukan HGBT senilai US$ 6 per juta British thermal unit (MMBTU) untuk tujuh sektor industri. Ketujuh sektor tersebut antara lain, industri pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca dan sarung tangan karet.

Mengutip laporan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), Pembina Industri Ahli Madya Direktorat Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Tri Ligayanti mengatakan, besaran nominal pendapatan negara itu diperoleh dari selisih manfaat pendapatan pajak senilai Rp 23,10 triliun dengan biaya fiskal insentif HGBT sejumlah Rp 15,2 triliun.

"Dengan asumsi pendapatan negara dikorbankan adalah US$ 3 per MMBTU, diperkirakan total biaya fiskal yang ditanggung negara adalah Rp 15,2 triliun, sehingga manfaat bersih yang diterima negara yakni Rp 7,9 triliun per tahun," kata Tri dalam Forum Diskusi Kebijakan Implementasi HGBT di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/10).

Lebih lanjut, kata Tri, Pandemi Covid-19 telah menurunkan tingkat kapasitas produksi tujuh sektor industri sebesar 4%. Namun, setelah pemberian HGBT senilai US$ 6 per mmbtu, tingkat produksi di tujuh sektor industri tersebut kembali naik sekitar 7,3%.

Secara umum, penyerapan gas bumi pada tahun 2021 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020. Di sisi lain, meski terdapat penambahan alokasi HGBT, penyerapan gas murah naik dari 77,5% pada tahun 2020 menjadi 85,9% pada tahun 2021.

"Rencana investasi sampai 2025 rinciannya 7 sektor dapat terlihat terbesar dari sektor Pupuk dan Petrokimia. Jadi total rencana investasi yang sedang berjalan dan diharapkan terealisasi semua sampai 2025 mencapai Rp 191 triliun," ujar Tri.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...