Pemerintah Jajaki 12 Perusahaan di Proyek Gasifikasi Batu Bara

Muhamad Fajar Riyandanu
20 Maret 2023, 20:20
batu bara
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022).

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mewakili pemerintah, terus mencari mitra bagi PT Bukit Asam Tbk dan PT Pertamina untuk bekerja sama dalam proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME). Upaya ini menyusul mundurnya Air Products and Chemicals Inc atau APCI dari proyek patungan senilai Rp 34,04 triliun tersebut.

Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury menyampaikan, pihaknya berencana untuk kembali menjajaki peluang kerja sama dengan 12 perusahaan pengolah batu bara yang pernah menyepakati nota kesepahaman dengan PT Pertamina untuk pengerjaan proyek DME.

Upaya tersebut dilakukan untuk menjamin keberlangsungan proyek agar bisa beroperasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada akhir 2027.

"Sebelumnya, Pertamina sudah memiliki MoU dengan 12 pihak. Mereka ini akan kami jajaki kembali soal apakah dari yang sudah menandatangai Mou tersebut masih ada minat atau tidak," kata Pahala saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR Senayan Jakarta pada Senin (20/3).

Pahala menyampaikan, sejauh ini belum ada pihak yang cukup serius untuk menggantikan Air Products di proyek gasifikasi batu bara yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan itu.

"Sampai dengan saat ini belum. Tapi kami akan tetap lakukan hilirisasi batu bara ke DME," ujar Pahala.

Pemerintah menargetkan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME tersebut sanggup menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun dari batu bara berkalori 4.200 sebanyak 6 juta ton. Selain itu, pabrik tersebut juga akan memproduksi metanol 2,1 juta ton per tahun dan Syngas atau gas sintetis sebesar 4,5 juta kN/m3 per tahun.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...