Pertamina EP Tajak Sumur Pengembangan Migas di Papua Barat
Kerja sama operasi (KSO) Petroenergy Utama Weriagar milik Pertamina EP yang berkontrak dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) melakukan tajak sumur pengembangan WPL-3X di Lapangan Weriagar pada Senin, (7/8).
Sumur WPL-3X terletak di lapangan Weriagar, tepatnya di Blok Weriagar, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Sumur pengembangan tersebut dibor secara berarah atau vertikal menggunakan Rig WBR 02 (450 HP) dengan rencana kedalaman akhir sumur di 600 ftMD.
Pengeboran eksplorasi ini bertujuan untuk menguji potensi kandungan migas yang terdapat pada Formasi Kais. Program pengeboran sumur eksplorasi ini diperkirakan akan dilaksanakan hingga dua bulan ke depan.
Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara berharap tajak sumur WPL-3X mampu mendorong program pengeboran sumur eksplorasi di kawasan timur Indonesia.
"Potensi minyak dan gas masih sangat besar, wilayah ini berperan sebagai salah satu tulang punggung untuk mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari pada 2030”, kata Benny, dikutip dari siaran pers pada Rabu (9/8).
Benny menambahkan industri hulu migas siap mendukung peningkatan cadangan migas nasional melalui pengeboran sumur eksplorasi yang lebih masif dan agresif pada 2023.
Target pengeboran sumur eksplorasi pada 2023 sebanyak 57 sumur atau meningkat 71% dibandingkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi pada 2022 yang berjumlah 42 sumur.
Sejalan dengan program pemerintah yang mendorong tumbuhnya ekonomi di kawasan Papua dan Papua Barat, SKK Migas terus mendorong KKKS untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi migas di kawasan tersebut.
Menurut Benny, potensi migas di wilayah timur Indonesia harus dioptimalkan sehingga dapat mendukung hilirisasi migas yang dicanangkan pemerintah.
"Khususnya upaya meningkatkan pemanfaatan gas sebagai bahan baku industri dan meningkatkan peran pengusaha dan masyarakat lokal untuk dapat terlibat dalam eksositem industri hulu migas," ujar Benny.
Kepala SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku Subagyo mengatakan pelaksanaan tajak sumur WPL-3X di Lapangan Weriagar memberikan efek berlapis bagi masyarakat sekitar. Sebanyak 34 pemuda dari masing masing kampung di Distrik Weriagar, turut terlibat dalam proses kegiatan pengeboran.
SKK Migas dan KKKS mengklaim terus melibatkan para pemangku kepentingan di daerah, termasuk mendorong sinergi program dengan pembangunan pemerintah daerah. Selain itu, memberikan kemanfaatan langsung bagi masyarakat sekitar wilayah operasi.
Sumur WPL-3X merupakan program pengembangan lapangan minyak Weriagar yang diusulkan oleh KSO Pertamina EP dan disetujui oleh SKK Migas. Kegiatan ini sudah direncanakan sejak mendapatkan persetujuan dari Marga Hindum pemilik hak ulayat pada lahan minyak yang akan di lakukan pengeboran pada September 2022.