Permukaan Laut Naik, Jokowi Minta Warga Waspada Perubahan Iklim
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong setiap elemen masyarakat meningkatkan kewaspadaan akibat ancaman perubahan iklim.
Dia menyoroti dua dampak negatif perubahan iklim yang kian nyata, yakni kenaikan suhu bumi yang menyebabkan kekeringan, dan naiknya permukaan air laut yang berpotensi menimbulkan banjir.
“Karena panas es di kutub mencair dan permukaan air laut naik,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada pada Festival LIKE di Indonesia Arena GBK, Jakarta pada Senin (18/09).
Jokowi mengatakan kenaikan permukaan air laut telah menenggelamkan pulau-pulau di Indonesia hingga sejumlah pulau di negara Kepulauan Pasifk.
Pernyataan Jokowi selaras dengan hasil kajian Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN yang menemukan potensi 115 pulau sedang dan kecil di Indonesia terancam hilang atau tenggelam akibat naiknya permukaan air laut.
“Pulau-pulau kecil kita sudah terdampak, pulau kecil di Kepuluan Pasifik sudah banyak yang hilang. Hati-hati, oleh sebab itu, saya ajak yang di pesisir untuk tanam mangrove,” ujar Jokowi.
Jokowi melanjutkan, perubahan iklim juga memicu adanya krisis pangan global. Menurutnya, terdapat 19 negara yang membatasi ekspor pangan untuk mengamankan cadangan domestik. Satu diantaranya yakni keputusan India untuk menghentikan ekspor beras ke pasar internasional sejak 20 Juli 2023.
“Ngerem ekspornya, tidak diekspor lagi, sehingga banyak negara yang harga berasnya naik, termasuk di Indonesia sedikit naik,” kata Jokowi.
Departemen Pertanian Amerika Serikat mencatat India menjadi eksportir beras nomor satu dunia dengan penjualan luar negeri 22,5 juta ton pada tahun perdagangan 2022/2023. Penyetopan ekspor beras oleh India dapat mengancam kekosongan seperlima produk beras dunia.
Jokowi menyebut kondisi krisis pangan dunia saat ini ikut mempengaruhi kondisi cadangan strategis beras nasional. Suplai Impor beras belakangan relatif sulit karena kebijakan mayoritas negara produsen pangan yang kini menghentikan ekspor.
Keadaan tersebut makin diperparah dengan munculnya fenomena perubahan iklim, kenaikan suhu bumi, El Nino dan hingga kenaikan air laut dan kemarau berkepanjangan.
"Kita mau memperbesar cadangan strategis beras kita, mau impor juga sulit karena barangnya sulit didapatkan. Sekarang mencarinya sangat sulit karena ingin menyelamatkan rakyatnya sendiri," kata Jokowi saat memberikan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-60 IPB pada Jumat (15/9).