Bos Facebook Bantah Tuduhan Cari Cuan dari Ujaran Kebencian

Fahmi Ahmad Burhan
7 Oktober 2021, 09:09
Facebook, WhatsApp, Instagram
Alex Edelman/ZUMA Wire/dpa
CEO Facebook Mark Zuckerberg

CEO Facebook Mark Zuckerberg membantah kesaksian pelapor dokumen tersembunyi yang juga mantan karyawannya Frances Haugen. Menurut Mark, tidak masuk akal jika Facebook mencari keuntungan dari konten ujaran kebencian (hate speech).

Tanggapan Zuckerberg ini muncul setelah Haugen bersaksi kepada senator AS di Capitol Hill. Haugen mengatakan perusahaan raksasa teknologi itu memanfaatkan algoritmanya untuk menghasilkan banyak konten ujaran kebencian yang disukai pengguna.

Advertisement

"Argumen bahwa kami dengan sengaja mendorong konten ujaran kebencian demi keuntungan sangat tidak masuk akal," kata Zuckerberg dalam sebuah posting blog dikutip dari The Guardian pada Rabu (6/10).

Zuckerberg mengatakan, selama ini perusahaan telah memerangi konten berbahaya seperti ujaran kebencian. "Kami mempekerjakan lebih banyak orang yang berdedikasi untuk ini (memerangi ujaran kebencian) daripada (platform) yang lain," katanya.

Zuckerberg juga membantah tudingan Haugen terkait penggunaan algoritma agar platform terus menerus menghasilkan konten ujaran kebencian. Zuckerberg mengatakan perubahan algoritma Facebook pada 2018 diterapkan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan.

"Ini menunjukkan lebih sedikit video viral dan lebih banyak konten dari teman dan keluarga," katanya.

Zuckerberg juga membantah tuduhan bahwa Facebook menyembunyikan dokumen dampak media sosial. Menurutnya, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu telah menetapkan standar industri terkemuka untuk transparansi dan pelaporan. Alhasil, menurutnya tidak mungkin suatu dokumen disembunyikan.

Sebelumnya, Haugen mengklaim algoritma akan mendesain sedemikian rupa guna mendorong keterlibatan orang di platform tersebut. Berdasarkan analisis perusahaan, keterlibatan yang paling banyak terjadi adalah menanamkan rasa takut dan benci pada pengguna. Seiring berjalannya waktu, algoritma yang berjalan di Facebook juga mengarah pada konten kemarahan dan kebencian.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement