Investor Asing & Eks Bos Astra Suntik Startup Otomotif Otoklix Rp144 M

Lavinda
Oleh Lavinda
18 Desember 2021, 12:15
Otoklix
ANTARA FOTO/Siswowidodo/wsj.
Sejumlah orang mengunjungi Bursa Mobil Madiun di Retno Dumilah Park Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu (15/5/2021).

Perusahaan rintisan (startup) bidang otomotif, Otoklix, meraih pendanaan seri A senilai US$ 10 juta atau setara Rp 144 miliar (Asumsi kurs Rp 14.404/US$) dari perusahaan modal ventura, Alpha JWC Ventures dan AC Ventures.

Selain dua modal ventura, sejumlah investor juga turut berpartisipasi dalam pendanaan seri A ini, antara lain: Sequoia Capital India, mantan CEO Astra International Prijono Sugiarto, Co-founder YouTube Steve Chen, dan Eksekutif Google di XA Network.

Co-founder dan CEO Otoklix, Martin Suryohusodo mengatakan, dengan pendanaan baru ini, Otoklix akan meningkatkan inovasi teknologinya dengan mendirikan bengkel sendiri yang dikelola O2O di seluruh Indonesia.

Otoklix merupakan startup solusi digital berupa layanan purnajual atau perawatan otomotif di Indonesia. Sejak didirikan pada 2019, perusahaan menjalankan bisnis dengan skema online-to-offline (O2O).

Menurut Martin, selama ini pemilik kendaraan kesulitan dalam merawat dan memperbaiki kendaraannya dengan baik dan dengan biaya yang efisien. Di sisi lain, pengusaha bengkel memiliki akses terbatas untuk memperoleh perbandingan harga suku cadang, kebutuhan produk, dan kredibilitas pemasok. 

"Ini adalah masalah bagi 138 juta kendaraan otomotif di Indonesia, di mana pasar yang berkembang ini diabaikan. Fragmentasi besar di pasar memiliki potensi tinggi untuk disrupsi teknologi," katanya.  

Meskipun menguasai 80% dari total pasar di Indonesia, banyak bengkel independen yang masih mengelola transaksi secara manual. Hal ini dianggap menghambat pertumbuhan pendapatan dan margin keuntungannya.

Terkait hal itu, Otoklix menjembatani kesenjangan antara pemilik kendaraan otomotif dan bisnis bengkel mobil independen yang terfragmentasi di Indonesia. Ini diharapkan dapat mengubah pengalaman perawatan kendaraan bagi konsumen dan melengkapi bengkel dengan solusi perangkat lunak bisnis sekaligus penghematan biaya pengadaan.

Otoklix menyediakan solusi manajemen hubungan pelanggan (CRM) dan manajemen rantai pasokan (SCM) bagi bengkel independen demi efisiensi bisnis.

Dalam satu tahun terakhir, Otoklix telah memiliki sekitar 1.900 bengkel mitra, dari semula hanya 100 bengkel mitra. Layanan diberikan kepada sekitar 100 ribu pelanggan setiap tahun.

"Dengan kemajuan tersebut, Otoklix berada pada lintasan pertumbuhan sebagai jaringan layanan purna jual terbesar di Indonesia dengan proyeksi 20 juta mobil di jalan raya dalam lima tahun ke depan," katanya.

Co-Founder dan General Partner Alpha JWC Ventures, Jefrey Joe mengatakan, melalui aplikasi seluler satu untuk semua atau all-in-one dan ekosistem terintegrasi dari produsen, distributor, pengecer, dan bengkel, Otoklix menjawab tantangan dalam sekali akses.

"Kami sangat antusias bergabung dengan Otoklix untuk membangun perusahaan dan produk terbaik untuk pasar,” kata Jefrey.

Founder dan Managing Partner AC Ventures, Adrian Li mengatakan, industri perawatan mobil diperkirakan tumbuh dua kali ukuran penjualan mobil tahunan sebesar US$ 21 miliar. Namun sebagian besar masih merupakan bengkel tradisional berskala kecil.

Menurut dia, solusi teknologi Otoklix melalui penggunaan sistem CRM dan ERP mampu menghemat biaya dan memberikan layanan pelanggan yang optimal.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...