GoFood Jalankan Strategi Hadapi Penipuan via Online

Lenny Septiani
17 Oktober 2022, 19:47
GoFood
Antara
Robot GoFood

Layanan pesan antar makanan via daring (online) di bawah Grup GoTo, GoFood melakukan sosialisasi kepada para merchant terkait strategi menjaga keamanan untuk mencegah terjadinya penipuan via digital.

“Kami sadar bahwa para fraudster ini makin canggih. Jadi tiga tahun terakhir ini kami juga fokus ke sana. nama campaign-nya 'Jaga',” ujar Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial Bayu Ramadhan, Senin (17/10).

Melalui kampanye tersebut, menurut Bayu, manajemen GoFood gencar menekankan hal-hal dasar perihal keamanan data.

Dia menjelaskan, edukasi yang diberikan kepada para merchant sangat beragam, salah satunya terkait antisipasi konsumen untuk tidak membagikan kode One Time Password (OTP) hingga hal-hal teknis lainnya.

Selain itu, manajemen GoFood juga turut memperketat keamanan baik seluruh pihak, salah satunya dengan tidak lagi melampirkan nomor telepon merchant dan melindungi nomor driver.

“Sejak dua tahun lalu kami sudah tidak mencantumkan nomor telepon merchant di aplikasi," jelas VP Corporate Affairs Rosel Lavina. Itu adalah salah satu cara pihak GoFood untuk melindungi merchant.

"Nomor driver juga sudah kita masking," kata Rosel.

Selain itu, para merchant juga satu sama lainnya saling melindungi sesama merchant. Khususnya mereka yang saling terhubung melalui chat group.

“Kalau di Kompag (Komunitas Partner GoFood) lebih gampang, kami tergabung dalam chat grup," kata perwakilan mitra usaha GoFood dan pemilik usaha Pancong Ruang Rasa Lathiful Amri.

Selain itu, perusahaan juga berkolaborasi dengan siber kreasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengantisipasi terjadinya penipuan via digital. “Dalam campaign ini kami benar-benar mengedukasi hal-hal dasar yang mungkin di kota-kota besar sudah lebih sadar, terutama untuk para wirausaha yang baru masuk digital," tambahnya.

Berdasarkan laporan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menunjukkan, ada 5.579 serangan phising yang terjadi di Indonesia sepanjang kuartal II-2022.

Jumlah serangan phising ini meningkat sekitar 41,52% dari bulan sebelumnya. Pada kuartal I-2022, ada 3.942 serangan.

Tercatat, sebaran phising paling banyak mengincar lembaga keuangan. Persentasenya mencapai 41%.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...