Transaksi Saham Sepi, BEI Khawatir Investor Beralih ke Bitcoin

Image title
12 April 2021, 19:49
Bursa Efek Indonesia (BEI) khawatir terkait banyaknya investor ritel di pasar modal yang mulai berinvestasi ke instrumen bitcoin.
PXHERE.com
Ilustrasi Bitcoin.

Perdagangan di pasar saham sejak awal April 2021 tercatat merosot dengan nilai transaksi harian hanya senilai Rp 9 triliun. Padahal pada Januari 2021, nilai transaksi harian bisa menembus level Rp 20 triliun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menyusut 2% ke level 5.948 pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (12/4). Dalam sebulan, indeks saham bahkan merosot hingga 6,44%.

Advertisement

Di sisi lain, pergerakan instrumen bitcoin malah tumbuh agresif dengan persentase hingga dua digit pada kuartal pertama 2021. Pelaku pasar pun berspekulasi bahwa penurunan transaksi di pasar saham terjadi karena investor melarikan dananya ke mata uang kripto.

Menanggapi hal itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono W Widodo mengaku khawatir terkait banyaknya investor ritel di pasar modal yang mulai berinvestasi ke instrumen bitcoin.

"Secara pribadi ada sedikit kekhawatiran dari saya terkait hal ini. Walau saya belum tahu secara pasti seberapa besar penetrasi bitcoin di Indonesia," kata Laksono kepada awak media, Senin (12/4).

Secara umum, Laksono mengatakan Bursa belum memiliki pandangan terkait kehadiran mata uang digital tersebut di Indonesia. Pasalnya secara regulasi, bitcoin belum dianggap sebagai instrumen finansial yang diakui oleh Bank Indonesia untuk digunakan sebagai alat pembayaran atau transaksi.

Sebelumnya, Laksono menjelaskan aktivitas di pasar saham sepi lantaran investor menunggu hasil nyata dalam hal data-data perbaikan ekonomi. Selain itu emiten juga belum melaporkan laporan keuangan 2020 sehingga pasar masih wait and see.

Penurunan aktivitas di pasar saham baru-baru ini juga terjadi lantaran adanya wacana pembatasan mudik selama libur lebaran. "Tentunya juga berpengaruh terhadap sentimen investor terkait recovery ekonomi," kata Laksono.

Hal itu berbeda dengan aktivitas di bursa saham pada awal tahun ini yang melonjak tinggi. Fenomena itu terjadi karena January Effect yang memang kerap terjadi. Euforia pada bulan itu juga terjadi karena program vaksinasi Covid-19 yang dicanangkan oleh pemerintah sejak 13 Januari 2021.

Berdasarkan data RTI Infokom, dalam rentang 1-12 April 2021, rata-rata nilai transaksi harian di pasar saham senilai Rp 9,56 triliun. Lalu, rata-rata volume transaksi harian di Bursa pada periode tersebut sebanyak 19,01 miliar unit saham dengan rata-rata frekuensi harian sebanyak 1,05 juta kali.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement