Kinerja Bisnis Otomotif Terpukul, Laba Astra Kuartal I Anjlok 22%

Image title
21 April 2021, 18:49
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penurunan laba bersihnya hingga 22% menjadi Rp 3,72 triliun pada kuartal I 2021, karena terpengaruhi lini bisnis otomotif.
Dokumentasi Astra
Menara Astra

PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 22% menjadi Rp 3,72 triliun pada kuartal I 2021. Salah satunya dipicu oleh bisnis otomotif. Hal itu bermula dari pendapatan bersih perseroan yang merosot 4% menjadi Rp 51,7 triliun.

Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan, penurunan pendapatan dan laba bersih grup Astra dibandingkan periode yang sama tahun lalu, disebabkan pandemi Covid-19 yang mempengaruhi ekonomi Indonesia dan kinerja bisnis pada Maret 2020.

Advertisement

"Walaupun kinerja usaha Astra perlahan membaik pada beberapa bulan terakhir, prospek kinerja tahun ini masih dibayangi oleh ketidakpastian akibat dampak dari pandemi yang masih berlanjut," kata Djony dalam rilis, Rabu (21/4).

Berdasarkan laporan keuangan Astra, penyumbang laba bersih terbesar yang diatribusikan kepada Astra berasal dari sektor otomotif, nilainya mencapai Rp 1,43 triliun pada kuartal pertama 2021. Sayangnya, laba bersih sektor ini tercatat turun hingga 26% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,93 triliun.

Penurunan kinerja sektor tersebut mencerminkan penurunan volume penjualan kendaraan. Penjualan mobil Astra menurun 24% menjadi 99.000 unit dengan pangsa pasar menurun dari 55% menjadi 53%. Sementara, penjualan mobil nasional menurun 21% menjadi 187.000 unit pada kuartal pertama (sumber: Gaikindo).

Penjualan Astra atas sepeda motor Honda menurun 17% menjadi 1.008.000 unit, namun pangsa pasar sedikit meningkat. Sementara, penjualan sepeda motor secara nasional menurun 18% menjadi 1.294.000 unit pada kuartal pertama (sumber: Kementerian Perindustrian).

Bisnis komponen otomotif Astra dengan kepemilikan 80% pada PT Astra Otoparts Tbk, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 43% menjadi Rp 164 miliar pada kuartal pertama tahun 2021. "Terutama disebabkan meningkatnya keuntungan selisih kurs, meskipun pendapatan dari segmen pabrikan menurun," kata Djony.

Sumbangan laba bersih besar kedua adalah sektor alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi yang senilai Rp 1,08 triliun pada kuartal pertama 2021. Raihan tersebut mampu tumbuh 3% dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai Rp 1,05 triliun.

Kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan penjualan alat berat Komatsu serta harga emas dan batu bara yang lebih tinggi. Sebagian terpengaruh oleh volume kontrak penambangan yang lebih rendah akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung pada kuartal pertama 2021.

Seperti diketahui, penjualan alat berat Komatsu meningkat 12% menjadi 688 unit. Meski begitu, pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan menurun.

PT United Tractors Tbk yang 59,5% sahamnya dimiliki Astra, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 2% menjadi Rp 1,9 triliun. Anak perusahaan United Tractors di bidang pertambangan melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 17% menjadi 3,7 juta ton, termasuk penjualan 849.000 ton coking coal.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement