Setelah Grab Masuk, Emtek Buka Peluang Kerja Sama Bisnis Baru
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) kedatangan investor baru yaitu Grab Holdings melalui H Holdings. Investasi dilakukan melalui pembelian saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu alias private placement. Dengan kepemilikan saham Grab sebesar 4,6%, apa rencana Emtek dalam tiga tahun ke depan?
Manajemen Emtek menjelaskan perihal rencana bisnisnya, dimana perseroan memiliki ketertarikan terhadap penerbitan digital, platform streaming video, pembayaran uang elektronik, dan e-commerce. Berbagai bisnis digital tersebut masih berkembang dan membutuhkan modal selama beberapa tahun ke depan untuk pengembangan dan pertumbuhannya.
"Mengingat perseroan memiliki beberapa investasi strategis di ekosistem digital, kami yakin akan ada peluang baru dalam ekonomi digital yang dapat dimanfaatkan perseroan," kata manajemen Emtek melalui surat keterbukaan informasinya ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pengembangan tersebut semakin terbuka karena Emtek mendapatkan dana segar dari hasil private placement senilai Rp 9,29 triliun dari penerbitan 4,57 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 1.954 per saham. Selain Grab, investor baru yang mengambil saham baru Emtek adalah Naver Corporation dan beberapa investor institusi.
Manajemen Emtek mengatakan, dengan kehadiran Grab sebagai investor, tidak menutup kemungkinan adanya pengembangan bisnis yang berkaitan dengan bisnis Grab atau peluang baru yang dapat dikembangkan melalui kerja sama antara Grab dan Emtek.
Emtek dan Grab banyak berinvestasi dalam pengembangan ekosistem digital di Indonesia. Keduanya juga telah beberapa kali berdiskusi untuk mengembangkan peluang bisnis baru.
Hubungan yang lebih erat antara Grab dan Emtek dinilai dapat menciptakan peluang untuk berinvestasi pada bisnis yang ada saat ini, serta bisnis baru yang bersinggungan dengan kepentingan kedua perusahaan.
Meski begitu, manajemen Emtek mengatakan kerja sama yang mungkin dilakukan kedua perusahaan bukan berupa merger antara DANA yang dimiliki Emtek dengan OVO yang dimiliki oleh Grab. Manajemen menyebut, kabar tersebut hanya spekulasi semata.
"Investasi yang dilakukan H Holdings (Grab) pada Emtek tidak ada hubungannya dengan berita penggabungan kedua perusahaan pembayaran tersebut," kata manajemen.
Ketertarikan Grab menjadi investor bermula ketika manajemen Emtek ingin mencari tambahan modal untuk mengembangkan bisnisnya di sektor digital, media, dan layanan kesehatan. Skema pencarian dana tersebut dengan penerbitan saham baru.
"Grab menyatakan minatnya untuk berpartisipasi, yang pada akhirnya direalisasikan melalui investasi oleh H Holdings," kata manajemen Emtek.
Selain melakukan pengembangan pada ekosistem digital dalam tiga tahun ke depan, Emtek juga menjamah bisnis di bidang kesehatan. Emtek telah mengakuisisi saham pengendali di PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk yang merupakan pengelola Rumah Sakit Omni.
Emtek juga mendanai dan turut serta dalam penerbitan saham baru di perusahaan tersebut untuk mendukung pengembangan bisnis dan mencapai target pertumbuhannya. Emtek berencana untuk berinvestasi dalam pertumbuhan di bidang pelayanan kesehatan selama tiga tahun ke depan.
Peluang Saham Emtek setelah Grab Masuk
Sejak Grab resmi masuk ke Emtek sebagai investor pada 31 Maret 2021, harga saham Emtek di pasar modal mengalami kenaikan secara kumulatif sebesar 5,28% menjadi Rp 2.390 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (21/4).
Saham Emtek sempat menyentuh harga tertinggi pada 15 April 2021 senilai Rp 2.550 per saham. Namun, setelah itu harganya selalu ditutup turun hingga hari ini.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, penurunan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini menjadi kesempatan investor untuk melakukan akumulasi beli. Pasalnya, saham ini memiliki masa depan yang cerah untuk jangka panjang.
Menurut Nico, selain fundamental yang bagus, masuknya Grab sebagai investor menambah sentimen positif pada saham berkode EMTK tersebut. Pasalnya penetrasi digital di Indonesia terus berkembang seiring dengan bonus demografi penduduk sehingga bisnis digital bisa booming.
"Makanya kehadiran Grab dan perusahaan digital merupakan peluang bisnis bagus dan menjadi salah satu titik balik bangsa ini masuk ke reformasi digital," kata Nico kepada Katadata.co.id, Rabu (21/4).
Koreksi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, disebabkan penjualan oleh pelaku pasar saham untuk mengantongi keuntungan atas kenaikan yang sudah terjadi pada saham ini. "Satu sisi ini menjadi momen bagus karena ada kesempatan melakukan akumulasi beli," kata Nico.