Potret Kuartal I, Kinerja Emiten Kesehatan Kinclong saat Pandemi

Image title
4 Mei 2021, 16:25
Kinerja laba dan omzet emiten di sektor kesehatan moncer pada kuartal I 2021, di tengah pandemi Covid-19.
ANTARA FOTO/Ampelsa/hp.
Ilustrasi rumah sakit.

Kondisi pandemi Covid-19 menghambat produktivitas bisnis dan berdampak negatif pada kinerja keuangan di sebagian besar sektor usaha. Namun ada pula yang memperoleh berkah dan meraup keuntungan, terbukti dari kinerja laba dan omzet emiten di sektor kesehatan yang moncer pada kuartal I 2021.

Emiten sektor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) tercatat membukukan pertumbuhan pendapatan paling tinggi pada kuartal I 2021, yakni mencapai 754% menjadi Rp 228,16 miliar dari raihan periode yang sama tahun lalu Rp 26,71 miliar.

Advertisement

Raihan omzet membuat Itama Ranoraya membukukan laba bersih Rp 20,91 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini atau meroket hingga 844,11% dari periode yang sama tahun lalu Rp 2,21 miliar.

Dari sektor farmasi, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA)  dan ada PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masing-masing mencetak pertumbuhan pendapatan masing-masing 59,83% dan 3,79% pada kuartal I 2021.  

Kalbe Farma mencatatkan pendapatan senilai Rp 6,01 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini atau meningkat 3,79% dari periode sama tahun lalu senilai Rp 5,79 triliun. Kenaikan pendapatan tersebut berdampak pada laba bersih Kalbe Farma menjadi Rp 716,46 miliar atau naik 7,05% dari Rp 669,26 miliar.

Sementara itu, pendapatan Prodia memang jauh lebih kecil, yakni hanya Rp 625,53 miliar, tapi pertumbuhannya melesat hingga 59,83% dibandingkan Rp 391,37 miliar. Sementara itu, laba bersih Prodia tercatat Rp 158,74 miliar, tumbuh signifikan hingga 356% dibandingkan Rp 34,78 miliar pada periode sama tahun lalu.

Sektor yang juga mendulang kenaikan kinerja adalah rumah sakit, seperti PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).

SILO menjadi emiten dengan pendapatan paling besar yaitu Rp 1,91 triliun, melesat 32,49% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 1,44 triliun. Tak berbeda jauh, pendapatan MIKA juga naik 37,62% menjadi Rp 1,2 triliun dari raihan semula Rp 874,71 miliar. Sedangkan pendapatan SAME sebesar Rp 218,93 miliar atau tumbuh paling signifikan 60,25% dari Rp 136,62 miliar.

SILO mampu membukukan laba bersih senilai Rp 143,89 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini, atau naik hingga 788% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 16,19 miliar. Sedangkan laba bersih MIKA naik 59,15% menjadi Rp 316,34 miliar dari sebelumnya Rp 198,77 miliar.

Pertumbuhan pendapatan SAME membuat perusahaan mengantongi laba bersih Rp 39,35 miliar kuartal I 2021. Padahal periode yang sama tahun lalu, SAME masih menderita kerugian hingga Rp 17,77 miliar.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement