Analis Sebut IPO GoTo Bisa Tarik Minat Investor Asing

Image title
17 Mei 2021, 17:00
Analis saham menilai langkah GoTo untuk melantai di bursa saham nasional akan berdampak positif, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga pasar modal Tanah Air
Katadata
Logo Gojek Indonesia dan Tokopedia

GoTo, grup bisnis teknologi hasil peleburan usaha (merger) antara Gojek dan Tokopedia baru saja diresmikan, Senin (17/5). Selanjutnya, perusahaan akan menyiapkan aksi korporasi untuk menambah modal melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"(GoTo) pasti IPO, tapi belum tahu kapan," kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya kepada Katadata.co.id, Senin (17/5).

Menanggapi rencana aksi korporasi tersebut sejumlah analis dan manajer keuangan menilai langkah GoTo untuk melantai di bursa saham nasional akan berdampak positif, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga pasar modal Tanah Air. 

Equity Fund Manager Avrist Asset Management Billy Nugraha mengatakan, rencana GoTo untuk IPO di pasar saham Indonesia berpotensi menarik minat investor asing untuk masuk lagi ke pasar modal dalam negeri. Pasalnya, pasar domestik selama ini kekurangan perusahaan berbasis teknologi.

"Sebagai contoh saat ini indeks LQ45 masih didominasi sektor bank dengan bobot di atas 30%. Sektor ini (bank) sangat sensitif terhadap dinamika pasar finansial global serta pertumbuhan ekonomi," katanya kepada Katadata.co.id.

Menurutnya, jika GoTo melantai di pasar modal dengan valuasi jumbo, maka hal itu bisa mengubah bobot sektor teknologi terhadap pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Selain itu, kehadiran GoTo juga berpotensi mendorong perusahaan-perusahaan digital lainnya untuk turut melantai di bursa saham nasional.

Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr berpendapat, perusahaan berstatus terbuka memang akan membuat GoTo bisa menjadi perhatian publik. Tak hanya persoalan tata kelola perusahaan, tetapi juga profesionalisme, dan strategi perusahaan memperoleh keungungan.

"Tapi bisa jadi, (menjadi perusahaan terbuka) ini menjadi katalis untuk tumbuh lebih tinggi ke depan, juga meningkatkan brand profile-nya," kata Anugerah kepada Katadata.co.id.

Menurutnya, memang banyak unicorn belum membukukan laba. Namun, hal yang perlu dilihat dari unicorn adalah prospek strategi menggapai profitabilitas di masa mendatang.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...