Gerai Giant Ditutup Akhir Juli, Disulap Jadi IKEA dan Hero Supermarket
Perusahaan retail PT Hero Supermarket Tbk akan mengubah lima gerai Giant menjadi IKEA. Beberapa gerai Giant lain di Indonesia akan diubah menjadi gerai Hero Supermarket, sementara sisanya akan ditutup pada akhir Juli 2021.
Direktur Hero Supermarket Hadrianus Wahyu Trikusumo mengatakan, perusahaan akan memfokuskan investasi untuk mengembangkan IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
IKEA merupakan gerai retail yang menjual perabot dan berbagai perlengkapan rumah tangga melalui kerja sama dengan perusahaan asal Swedia. Sementara Guardian merupakan gerai farmasi yang menjual aneka produk kesehatan, produk kosmetik, dan perawatan tubuh. Di sisi lain, Hero Supermarket menjajakan berbagai kebutuhan rumah tangga.
"Rencana mengubah strategi bisnis ini diharapkan memberi dampak positif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha perusahaan," ujar Hadrianus dalam keterangan tertulis, Selasa (25/5).
Menurut dia, perubahan strategi ini merupakan respons cepat dan tepat yang diperlukan perusahaan untuk beradaptasi terhadap dinamika pasar. Terlebih, konsumen Indonesia telah beralih dari format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir, sebuah tren yang juga terlihat di pasar global.
Pada Juli 2019, Hero Supermarket menutup enam gerai Giant di beberapa lokasi. Saat itu, Hadrianus mengatakan industri retail makanan di Indonesia mengalami peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya disebabkan adanya perubahan pola belanja konsumen.
Mengantisipasi hal tersebut, perusahaan akhirnya mengambil langkah menstransformasi ulang bisnis supermarket Giant untuk memenuhi preferensi pelanggan yang terus berkembang.
"Kami sedang melakukan transformasi bisnis untuk memastikan perusahaan mampu bersaing secara efektif pada bisnis retail di Indonesia. Dengan berat hati kami informasikan bahwa Hero akan menutup 6 toko Giant pada 28 Juli 2019," kata dia kepada Katadata.co.id melalui surat elektronik.
Untuk menghadapi persaingan dan mencapai target kinerja jangka panjang, perusahaan bakal menerapkan strategi multi-years transformation. Strategi tersebut akan mencakup sejumlah hal, seperti perubahan penataan ulang ruang usaha, peningkatan kualitas, skala dan kesegaran produk di seluruh toko, dan menyesuaikan general merchandise kepada pelanggan.
Perusahaan juga menyatakan bakal tetap berinvestasi gerai, diikuti strategi peningkatan daya saing, efisiensi biaya dan meningkatkan produktivitas. "Giant sudah memiliki merek yang kuat, akan tetapi perlu regenerasi dan menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan konsumen," ujarnya.
Sebelum menutup enam gerai Giant Supermarket, perusahaan telah menutup 26 gerai supermarket Hero di sejumlah wilayah dan pemutusan hubungan kerja (PHK) tehradap 532 karyawan.
Perusahaan retail modern pertama di Indonesia ini hingga akhir 2018 memiliki 445 toko. Dari jumlah tersebut, gerai Giant Ekstra mencapai 57 gerai, Giant Ekspress 82 gerai, Hero Supermarket 32 gerai, Giant Mart 3 gerai, IKEA 1 gerai, dan Guardian 270 gerai.