Pulihkan Pendapatan, Garuda Beralih Fokus ke Bisnis Kargo

Lavinda
Oleh Lavinda
28 Mei 2021, 11:16
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berupaya memperbaiki kinerja operasional penerbangan. Salah satunya dengan meningkatkan porsi pendapatan dari lini bisnis kargo, dari semula 15% menjadi 40%.
ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.
Pekerja membongkar muat kargo dari pesawat Garuda Indonesia setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/5/2021).

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berupaya memperbaiki kinerja operasional penerbangan. Salah satunya dengan meningkatkan porsi pendapatan dari lini bisnis kargo, dari semula 15% menjadi 40%.

Upaya itu dilakukan dalam rangka mengoptimalisasi pengelolaan sejumlah lini bisnis potensial demi meningkatkan pendapatan usaha dalam jangka pendek. Hal itu disampaikan manajemen Garuda Indonesia dalam keterangan tertulis memberi penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/5).

Advertisement

"Kami akan membuka penerbangan langsung khusus kargo guna mendukung daya saing komoditas ekspor nasional dan mengembangkan UMKM," ujar manajemen Garuda Indonesia.

Perusahaan penerbangan milik pemerintah ini juga akan mengoptimalisasi layanan penyewaan atau charter kargo, mengoperasikan pesawat kargo penumpang (passenger frieghter), serta mengembangkan layanan pengiriman barang 'Kirim Aja' berbasis aplikasi digital.

Selain itu, emiten berkode saham GIAA ini  juga berupaya memaksimalkan kerja sama dengan mitra usaha guna mendorong peningkatan pendapatan. Tak hanya itu, perusahaan terus meluncurkan sejumlah program promosi.

Garuda Indonesia mengaku terus melakukan upaya penyelarasan penawaran dan permintaan (supply and demand). Salah satunya, dilakukan pada aspek pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), melalui program pensiun dini yang ditawarkan secara sukarela kepada karyawan.

Perusahaan juga terus berkomunikasi intensif dengan para pemangku kepentingan. Hal itu guna memastikan upaya percepatan pemulihan kinerja perusahaan berjalan maksimal.

Sebelumnya, beredar rekaman pernyataan Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra kepada karyawan perusahaan yang menyebutkan bahwa kondisi kinerja keuangan Garuda sedang memprihatinkan.

Disebutkan, pendapatan yang dikantongi oleh maskapai milik pemerintah itu tidak sebanding dengan jumlah yang harus dibayarkan kepada pihak-pihak di luar Garuda. Jumlah utang Garuda juga semakin membengkak di tengah pengurangan jumlah armada hingga 50% di masa pandemi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement