Anggota DPR Sebut Empat Opsi Penyelamatan Garuda Mustahil Dilakukan

Image title
3 Juni 2021, 13:43
Permasalahan keuangan maskapai milik negara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mendapat sorotan dari Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selaku mitra Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Permasalahan keuangan yang terjadi pada maskapai milik negara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mendapat sorotan dari Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selaku mitra Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Anggota Komisi VI DPR Evita Nursanty mengatakan, empat opsi penyelamatan yang tengah dikaji Kementerian BUMN dan manajemen Garuda tidak ada yang mungkin dilakukan karena berbagai pertimbangan.

Advertisement

Sebelumnya, pemerintah menyampaikan empat opsi penyelamatan Garuda. Pertama, pemerintah memberi pinjaman atau suntikan ekuitas. Kedua, menggunakan jalur hukum perlindungan kebangkrutan untuk restrukturisasi utang. Ketiga, restrukturisasi sembari mendirikan maskapai nasional baru. Opsi terakhir, yakni likuidasi dan membiarkan sektor swasta mengisi kekosongan.

"Sebenarnya apa sih dari 4 opsi ini, apa sih yang ada di benak kementerian BUMN?" kata Evita dalam Rapat Kerja yang digelar di Gedung DPR, Kamis (3/6).

Menurut dia, dukungan pemerintah dengan melakukan suntikan ekuitas kepada Garuda bisa mengakibatkan utang warisan semakin menumpuk. Begitu juga dengan opsi restrukturisasi sambil mendirikan maskapai nasional baru, tidak mungkin dilakukan.

Evita juga meminta penjelasan kepada Menteri BUMN Erick Thohir, mewakili pemerintah sebagai pemegang saham, terkait terobosan yang sudah dilakukan oleh manajemen Garuda Indonesia selama ini. 

"Belum apa-apa kita sudah menyelamatkan Garuda. Saya mau tanya balik, terobosan baru apa yang sudah dibuat manajemen Garuda saat ini?" kata Evita.

Menurut anggota DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, manajemen Garuda tidak menjalankan terobosan baru dalam kurun lima tahun terakhir. Salah satunya, terlihat dari jam terbang yang tidak sesuai dibandingkan dengan maskapai lainnya.

"Boleh dikatakan, lima tahun ke belakang dengan sekarang sama-sama saja, tidak ada terobosan baru yang dilakukan," kata Evita.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement