Krakatau Steel Tambah Porsi Saham di Pabrik Hilir Baja Rp 41 Miliar
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menambah kepemilikan sahamnya di PT Kerismas Witikco Makmur melalui pembelian saham milik anak usahanya, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC). Tujuannya, untuk memperkuat bisnis produk hilir perusahaan milik pemerintah tersebut.
Krakatau Steel membeli saham Kerimas milik KIEC sebanyak 10.160 lembar atau setara porsi 19,54% saham dengan nilai investasi Rp 41,46 miliar. Dengan demikian, total kepemilikan saham Krakatau Steel di Kerismas bertambah menjadi 29,31% dari kepemilikan semula yang hanya 9,7%.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, KIEC akan menjadi induk dari subholding bisnis sarana infrastruktur Krakatau Steel. Nantinya, perusahaan akan berfokus pada bisnis kawasan industri terpadu yang lengkap dengan dukungan infrastruktur, di antaranya pelabuhan, pembangkit listrik, serta solusi pengolahan air bersih.
"Sehingga, KIEC harus melepas saham-saham serta bisnis yang tidak sesuai dengan strategi bisnis subholding," kata Silmy dalam keterangan tertulis, Kamis (10/6).
Menurut dia, peningkatan kepemilikan saham di Kerismas berdampak pada dua hal. Pertama, perusahaan akan memperkuat bisnis produk hilir yang sejalan dengan strategi Krakatau Steel. Kedua, restrukturisasi kepemilikan saham pada anak perusahaan Krakatau Steel agar fokus pada setiap lini bisnisnya.
"Setelah berhasil membukukan laba pada 2020 dan kuartal I 2021, Krakatau steel terus menyempurnakan strategi bisnisnya agar pertumbuhan serta kinerja positifnya dapat berkelanjutan," ujar Silmy.
Ia menilai, penguatan bisnis di hilir merupakan strategi yang tepat, mengingat Krakatau Steel harus memastikan terserapnya produk HRC (hot rolled coil) dan CRC (cold rolled coil) di pasar dalam negeri. Kapasitas produksi HRC Krakatau Steel saat ini sebesar 3,9 juta ton dan CRC sebesar 850 ribu ton per tahun.
Kerismas dibentuk pada 17 Maret 1971 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi seng lembaran (seng plat) dan seng gelombang yang dipasarkan di dalam maupun luar negeri. Perusahaan ini memili kapasitas produksi sebesar 183.000 ton per tahun.
Kinerja Kerismas mengalami peningkatan laba pada 2020 sebesar Rp 9,2 miliar dengan nilai penjualan sebesar Rp1 triliun. Sementara untuk EBITDA mencapai Rp25,6 miliar. Kinerja Kerismas hingga Kuartal I 2021 sudah membukukan laba Rp9 miliar.
Di tengah pandemi Covid-19, Silmy mengatakan Krakatau Steel melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan pangsa pasarnya. Strategi yang sudah dijalankan berdampak positif pada peningkatan penjualan Krakatau Steel.
"Hingga Mei 2021, penjualan baja Krakatau Steel mengalami pertumbuhan sebesar 36% dibanding dengan penjualan tahun 2020 pada periode yang sama,” ujar Silmy.