Terpukul Pandemi, Laba Pertamina 2020 Anjlok 58% Jadi Rp 15 Triliun

Image title
14 Juni 2021, 18:49
Pertamina, laba pertamina, kinerja pertamina
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.
Anggota TNI berdiri di antara deretan truk tangki sebelum melakukan pendistribusian BBM di Integrated Terminal Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (6/7/2020).

PT Pertamina (Persero) mampu mengantongi laba bersih konsolidasi senilai US$ 1,05 miliar atau setara Rp 15,3 triliun sepanjang 2020 (kurs: Rp 14.572). Raihan tersebut anjlok sekitar 58,44% dari laba 2019 senilai US$ 2,52 miliar.

Sepanjang 2020, seluruh sektor ekonomi global dan industri minyak dunia terdampak kondisi pandemi Covid-19. Hal tersebut bersamaan dengan menurunnya kebutuhan energi dan menurunnya harga minyak dunia.

Advertisement

Berdasarkan laporan keuangan 2020 Pertamina, total penjualan dan pendapatan usaha perusahaan milik pemerintah tersebut turun 24,32%. Pada 2020 totalnya senilai US$ 41,46 miliar, sementara pada 2019 totalnya mencapai US$ 54,79 miliar.

Pendapatan Pertamina 2020 mayoritas disumbang dari penjualan dalam negeri minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi, dan produk minyak yang nilai US$ 33,03 miliar. Pendapatan tersebut mengalami penurunan 24,56% dibandingkan 2019 senilai US$ 43,78 miliar.

Sementara itu, pendapatan dari penjualan ekspor minyak mentah, gas bumi, dan produk minyak oleh Pertamina pada 2020 senilai US$ 3,83 miliar atau mengalami kenaikan 5,76% dari US$ 3,62 miliar pada 2019.

Penurunan pada total pendapatan Pertamina juga terjadi karena penggantian biaya subsidi dari pemerintah yang pada 2020 hanya US$ 3,42 miliar. Penggantian tersebut tercatat mengalami penurunan 29,68% dibandingkan 2019 yang mencapai US$ 4,87 miliar.

Meski total pendapatan turun, Pertamina mampu mencatatkan jumlah beban pokok penjualan dan beban langsung pada 2020 senilai US$ 34,51 miliar. Beban yang menggerus profitabilitas Pertamina tersebut, turun hingga 25,99% dibandingkan 2019 senilai US$ 46,63 miliar.

Alhasil, laba bruto Pertamina pada 2020 tercatat senilai US$ 6,95 miliar. Sayangnya, laba bruto tersebut tetap lebih rendah 14,77% dibandingkan catatan sepanjang 2019 yang senilai US$ 8,15 miliar.

Lebih jauh lagi, Pertamina membukukan beberapa beban lainnya yang totalnya mencapai US$ 4,69 miliar pada 2020 atau mengalami kenaikan 43,33% dari 2019 senilai US$ 3,27 miliar. Sehingga laba sebelum pajak penghasilan Pertamina senilai US$ 2,25 miliar atau turun 53,77% dari US$ 4,88 miliar.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement