IPO Bukalapak Tawarkan 25% Saham, Ini Rincian Kinerja Terbarunya

Image title
23 Juni 2021, 16:14
IPO Bukalapak, bukalapak, kinerja bukalapak, rugi bukalapak, penjualan bukalapak, bei
Katadata/desy setyowati
Ilustrasi, tampilan aplikasi startup unicorn Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO.

PT Bukalapak.com menargetkan bisa melepas 25% saham ke publik dalam proses penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO). Calon emiten sektor perdagangan elektronik (e-commerce) afiliasi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) ini diperkirakan tercatat di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 Juli 2021.

Hal itu terungkap dalam dokumen paparan mini expose yang didapatkan Katadata.co.id. Dalam materi tersebut, Bukalapak menyampaikan kondisi bisnis dan keuangan terbarunya sampai akhir 2020.

Bukalapak mencatat total nilai proses bisnis atau total processing value (TPV) sepanjang 2020 mencapai Rp 85,08 triliun atau meningkat hingga 48,25% dari Rp 57,39 triliun pada 2019. Capaian tersebut didominasi oleh transaksi dari kota-kota di luar tier 1 yang mencapai 70%.

Total jumlah transaksi pengguna Bukalapak pada 2020 mencapai 16,6 juta, dimana tumbuh 22% dibandingkan 2019 yang sebanyak 13,6 juta. Sementara jumlah transaksi mitra pada 2020 mencapai 3,6 juta atau naik 125% dari 2019 sebanyak 1,6 juta.

Adapun nilai transaksi rata-rata di Bukalapak secara keseluruhan sepanjang 2020 tercatat senilai Rp 163.573 atau meningkat hingga 105% dari Rp 79.106 pada 2019. Nilai tersebut berasal dari rata-rata nilai transaksi di marketplace Rp 199.045 dan dari mitra Rp 108.521.

Bukalapak mampu membukukan pendapatan senilai Rp 1,35 triliun sepanjang 2020 atau naik 25,56% dari Rp 1,07 triliun pada 2019. Jika menyertakan pendapatan 2018 senilai Rp 292 miliar, tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) mencapai 115%.

Mayoritas pendapatan Bukalapak pada 2020 berasal dari segmen marketplace mencapai Rp 1,03 triliun naik 41,18% dari Rp 731 miliar pada 2019. Pendapatan segmen ini utamanya berasal dari komisi yang dihasilkan dari penjualan oleh pedagang produk fisik dan penjualan oleh mitra produk virtual di platform Bukalapak.

"Juga termasuk pengeluaran pemasaran oleh pedagang, yang dapat membeli iklan yang diarahkan pada pengguna dan penempatan prioritas produk mereka," kata manajemen Bukalapak dalam bahan paparan dikutip, Rabu (22/6).

Selain itu, pendapatan dari segmen marketplace juga berasal dari logistik. Pendapatan ini berasal dari layanan pemenuhan yang ditawarkan kepada pedagang dan didorong oleh jumlah transaksi karena biaya logistik biasanya tetap.

Pendapatan Bukalapak juga berasal dari segmen mitra dimana nilainya mencapai Rp 199 miliar. Nilai tersebut tercatat mengalami peningkatan hingga 169% dari Rp 74 miliar pada 2019.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...