IHSG Semester I Tumbuh 0,11%, BEI Hanya Peringkat Keempat di ASEAN

Image title
30 Juni 2021, 20:23
IHSG, bursa saham, bei, peringkat bei
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Perdagangan pasar modal semester I 2021 berakhir pada rabu (30/6). Indeks harga saham gabungan (IHSG) gagal ditutup menembus level 6.000, melainkan berada di level 5.985. Dengan level tersebut, IHSG tercatat naik 0,11% dibandingkan penutupan akhir 2020 di level 5.979.

Di antara bursa-bursa di kawasan Asia Tenggara, performa indeks Tanah Air menempati posisi keempat terbaik. Sepanjang semester I 2021, pasar modal di seluruh negara masih dibayangi oleh penyebaran virus Covid-19, termasuk Indonesia.

Pada awal tahun ini, IHSG sempat bergerak optimis. Tepatnya, pada perdagangan 13 Januari 2021 saat hari pertama vaksinasi Covid-19, IHSG ditutup pada level 6.435 dan menjadi yang tertinggi sepanjang semester 1 2021.

Namun, pergerakan indeks mulai turun hingga pada 19 Mei 2021 ada di level 5.760. Level tersebut merupakan yang terendah sepanjang enam bulan pertama perdagangan saham tahun ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sepanjang semester I 2021, rata-rata volume perdagangan harian mencapai 18,75 miliar unit saham. Lalu, rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp 13,4 triliun. Lalu, rata-rata frekuensi perdagangan sebanyak 1,22 juta kali.

Nilai kapitalisasi pasar emiten di bursa tercatat mencapai Rp 7.107 triliun pada akhir semester I 2021. Perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar tertinggi adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 735 triliun.

Di antara bursa-bursa di kawasan Asia Tenggara, performa indeks Tanah Air menempati posisi keempat terbaik. Posisi terbaik adalah Bursa Vietnam, di mana sepanjang semester I 2021 mampu naik hingga 27,6%. Performa tersebut merupakan yang terbaik di seluruh negara.

Bursa di Asia Tenggara lain dengan performa bagus adalah Singapura, dimana dalam enam bulan pertama tahun ini mampu naik 10,17%. Lalu, Bursa Thailand menempati posisi selanjutnya karena menguat 9,81%.

Performa Bursa Indonesia, lebih baik dibandingkan dengan Bursa Filipina yang turun 3,33% sejak awal tahun ini. Begitu juga dengan Bursa Malaysia yang dalam enam bulan terakhir anjlok hingga 5,83%. Performa Bursa Malaysia ini menempatkannya menjadi yang terburuk di antara Bursa Asia Pasifik.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...