Wapres Ma'ruf Amin Minta OJK Buat Aturan Dukung Bank Syariah Digital

Image title
7 Juli 2021, 15:23
bank syariah digital, bank digital, ojk, perbankan syariah, layanan digital syariah, wapres
ANTARAFOTO | Rivan Awal Lingga
Wakil Presiden Ma'ruf Amin

Wakil Presiden atau Wapres Ma'ruf Amin mengatakan potensi penggunaan layanan perbankan syariah di Indonesia masih sangat besar, terlebih memasuki era digital. Namun, ada sejumlah tantangan besar yang dihadapi bank syariah untuk menjalankan layanan digital alias bank syariah digital secara aman dan lancar.

Tantangan pertama, belum ada dukungan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang khusus mengatur layanan perbankan digital untuk bank syariah. Maka itu, ia mengimbau regulator untuk mendukung aktivitas bisnis perbankan syariah dengan menerbitkan aturan yang akan dijalankan pelaku industri.

"Hal tersebut perlu dilakukan dalam rangka menjaga kenyamanan berinvestasi sekaligus, menjaga kepercayaan masyarakat," kata Ma'ruf dalam webinar yang diselenggarakan oleh Bank Aladin, Rabu (7/7).

Guna menjaga kepercayaan masyarakat, menurut dia, sistem perbankan digital syariah juga perlu mengimplementasikan nilai-nilai syariah sesuai ketentuan yang diterbitkan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) .

Tantangan lain ialah terkait minimnya literasi perbankan digital di kalangan badan usaha, usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM), dan masyarakat. Maka itu, pemangku kepentingan perlu meningkatkan inklusi keuangan demi memperluas pangsa pasar perbankan digital syariah. "Sehingga dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional, dan berkontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat," kata Ma'ruf.

Secara umum, perbankan syariah Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan positif, meski masih dihadapkan pada beberapa isu strategis serta tantangan yang perlu diselesaikan.

Berdasarkan Kajian Transformasi Perbankan Syariah yang disusun OJK pada 2018, terdapat beberapa isu strategis yang masih menghambat akselerasi pertumbuhan bisnis perbankan syariah. Di antaranya, belum adanya diferensiasi model bisnis yang signifikan dan rendahnya tingkat literasi dan inklusi.

Hambatan lain, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang kurang optimal di industri perbankan syariah. Layanan perbankan syariah kurang kompetitif jika dibanding produk dan layanan perbankan konvensional.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...