Erick Thohir Minta PMN Rp 72 Triliun untuk 12 BUMN Tahun Depan

Image title
8 Juli 2021, 17:45
Erick Thohir, PMN, pmn BUMN, bumn, 12 bumn, pmn 2022, DPR
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan kebutuhan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 72,44 triliun untuk 12 perusahaan pelat merah. PMN itu nantinya masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2022.

Erick menyampaikan, angka pengajuan tersebut memang belum disepakati oleh Kementerian Keuangan dalam rapat bulanan. "Tetapi sudah kurang lebih 90% (sepakat)," ujarnya dalam rapat dengan anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara virtual, Kamis (8/7).

Advertisement

Meski belum disepakati oleh Kementerian Keuangan, Erick memberanikan diri menyampaikan rencana tersebut kepada DPR agar mendapatkan dukungan dari anggota dewan. "Kami juga bekerja keras, bersosialisasi dengan Kementerian Keuangan untuk memastikan anga ini," katanya.

Dari total PMN yang diajukan, Erick mengatakan, sebanyak 80% dari total PMN tersebut digunakan untuk penugasan dan 6,9% digunakan untuk melakukan restrukturisasi. "Jadi kalau dikumulatifkan, 87% adalah hal-hal yang tidak bisa terelakan," ujar Erick.

Dalam rapat tersebut, Erick merinci kebutuhan PMN untuk masing-masing perusahaan pelat merah. PMN paling besar dimintakan untuk PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai mencapai Rp 31,35 triliun yang digunakan untuk penugasan yaitu mendukung pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.

PMN berikutnya ditujukan untuk PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang merupakan holding BUMN pariwisata, senilai Rp 9,31 triliun. Tujuannya untuk penugasan berupa penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi, pengembangan infrastruktur pariwisata, dan infrastruktur aviasi.

"Serta pembebasan lahan dan penyelesaian proses kawasan KEK Mandalika," kata Erick menambahkan.

Erick juga memintakan PMN untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PMN senilai Rp 8,23 triliun. Rencananya, digunakan untuk penugasan dalam program pendanaan infrastruktur ketenagalistrikan, membangun transmisi gardu induk, dan distribusi listrik perdesaan untuk tahun pembangunan 2021-2022.

BUMN lain yang rencananya dapat PMN adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai mencapai Rp 7 triliun. PMN digunakan untuk pengembangan bisnis berupa penguatan modal untuk meningkatkan modal dasar tier 1 dan capital adequacy ratio (CAR).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement