Erick Thohir Minta Dua Bank BUMN Disuntik PMN Rp 9 Triliun

Image title
9 Juli 2021, 22:13
PMN, pmn bumn, pmn bank bumn, pmn BNI, pmn BTN
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Warga melintas di samping mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Link di Jakarta, Minggu (23/5/2021).

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpin oleh Erick Thohir mengusulkan penyuntikan modal kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Tambahan modal tersebut disalurkan dalam penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2022, dimana BNI Rp 7 triliun dan BTN Rp 2 triliun.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, PMN untuk kedua bank milik negara diberikan untuk penguatan modal dasar atau tier 1, sehingga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) kedua bank tersebut membaik.

Advertisement

Tiko mengatakan, CAR BNI sejak 2016 sampai 2020 berada di level 19,7% sampai 16,7%. "Menjadi yang terendah di antara peers, demikian pula dengan permodalan tier 1," kata Kartika yang akrab disapa Tiko dalam rapat dengan DPR secara virtual, Jumat (9/7).

Berdasarkan data Kementerian BUMN, CAR BNI turun signifikan mulai 2017 menjadi 18,5% dari 19,4% pada 2016. Salah satu penyebabnya ialah pertumbuhan modal yang lebih rendah dibanding pertumbuhan aset tertimbang menurut risiko (ATMR).

Berdasarkan riset Standard & Poor's, prospek terhadap BNI masih negatif karena tekanan terhadap pendapatan dan kualitas aset di tengah pandemi Covid-19. S&P menilai permodalan yang terus turun juga patut menjadi perhatian. Rating BNI berpotensi diturunkan dari BBB-.

"Manfaat dari penguatan permodalan adalah sebagai bentuk dukungan ekspansi kredit dalam rangka membantu menggerakan perekonomian dan mendukung bisnis ekspor," katanya.

Rencananya, PMN akan digunakan untuk pemulihan ekonomi nasional, penyaluran kredit untuk proyek infrastruktur pemerintah, dukungan terhadap program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi, bantuan sosial, dan dukungan terhadap strategi BNI untuk go-global.

Terdapat dua opsi pemenuhan modal, yaitu melalui penerbitan perpetual bond dan penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement