Tunggu PP Terbit, Tiga Holding BUMN Akan Terbentuk Dua Bulan Lagi

Image title
15 Juli 2021, 16:06
holding BUMN, Holding pariwisata, holding pangan, holding pertahanan, pp holding bumn, Erick Thohir
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, sebanyak tiga holding BUMN akan terbentuk paling tidak pada Agustus dan September 2021. Hal ini akan dikukuhkan melalui Peraturan Presiden (PP) yang berpotensi terbit sebelum penetapan penyertaan modal negara (PMN) 2022. 

"PMN beberapa holding, untuk holding pariwisata baru akan terbentuk pada Agustus 2021, lalu holding pangan dan pertahanan pada September 2021," kata Erick dalam rapat dengan DPR Komisi VI, Rabu (24/7).

Advertisement

Kementerian BUMN berencana untuk membentuk holding sektor pariwisata dan pendukung pariwisata, dengan PT Survai Udara Penas yang menjadi induk usaha. Anggota holding terdiri dari tujuh BUMN yang akan bergabung secara bertahap.

Perusahaan pelat merah itu antara lain, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (TWC), PT Hotel Indonesia Natour (Inna Hotels & Resorts), dan PT Sarinah rencananya bergabung pada paruh kedua tahun ini.

Sementara itu, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) akan bergabung pada triwulan IV-2021 karena menunggu proses inbreng akan dilakukan setelah proses PMN tahun 2021 diberikan kepada ITDC sebagai perseroan.

Terakhir, PT Garuda Indonesia Tbk ditargetkan bisa bergabung dalam holding ini pada 2023, setelah proses restrukturisasi selesai.

Rencananya, holding pariwisata akan memperoleh PMN senilai Rp 9,31 triliun pada 2022 mendatang untuk penugasan. PMN dibutuhkan agar permodalan holding menguat dalam rangka restrukturisasi, pengembangan infrastruktur pariwisata dan infrastruktur aviasi, serta pembebasan lahan dan penyelesaian proyek kawasan KEK Mandalika.

"PMN kepada holding pariwisata dan pendukung, dapat mempercepat program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur dan pariwisata di Indonesia," kata Erick.

Selanjutnya, holding BUMN pangan akan dipimpin oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Anggota holding terdiri dari PT Perikanan Nusantara, PT Garam, PT Sang Hyang Seri, PT Perusahaan Perdagangan indonesia, dan PT Pertani.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement