Bisnis Retail dan Komisi Obligasi Dongkrak Laba Mandiri Sekuritas 201%

Image title
21 Juli 2021, 14:42
PT Mandiri Sekuritas mencatatkan laba bersih senilai Rp 94 miliar pada semester I-2021. Hal tersebut meningkat hingga 201% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 31,22 miliar.
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas Harold Tjiptadjaja (tengah) didampingi Plt Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silva Halim (kanan) dan Direktur Operasional dan keuangan Heru Handayanto (kiri) memaparkan kinerja perusahaan tahun 2020 di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (3/3/2021).

Perusahaan perdagangan saham dan penjamin emisi, PT Mandiri Sekuritas mencatatkan laba bersih senilai Rp 94 miliar pada semester I-2021. Hal tersebut meningkat hingga 201% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 31,22 miliar.

Laba bersih tersebut naik signifikan, salah satunya terdorong oleh pendapatan usaha pada per 30 Juni 2021 yang tercatat sebesar Rp 465 miliar, meningkat 61% dibanding periode yang sama 2020 sekitar Rp 288,81 miliar.

Advertisement

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silva Halim mengatakan, kinerja Mandiri Sekuritas dalam enam bulan ini terutama didorong oleh kemajuan bisnis retail yang pesat dan penerbitan obligasi global (global bond) melalui perusahaan anak  usaha, Mandiri Securities Pte. Ltd (Mandiri Securities Singapore).

"(Bisnis retail) masih mengikuti tren pertumbuhan di tahun 2020. Pada semester I-2021 ini, peningkatan bisnis retail masih signifikan," kata Silva dalam paparan kinerja secara virtual, Rabu (21/7).

Pendapatan bisnis di lini tersebut meningkat 189% yang dicapai di periode yang sama tahun 2020. Sementara, jumlah nasabah meningkat 73% per 30 Juni 2021 dibanding periode yang sama tahun 2020, dimana generasi milenial dan generasi Z totalnya tumbuh 91%.

Berdasarkan data Mandiri Sekuritas, transaksi yang dilakukan melalui layanan online pada semester I-2021 meningkat 235% secara tahunan. Tergambar juga dari transaksi harian yang meningkat 220% tahunan.

"Tren ini didukung oleh perubahan gaya hidup masyarakat dari tradisional ke digital selama pandemi Covid-19," kata Silva terkait dengan latar belakang kenaikan transaksi secara online.

Pertumbuhan investor retail ini dipengaruhi oleh kinerja pasar modal yang tangguh selama pandemi, besarnya likuiditas, dan berkurangnya mobilitas. Serta meningkatnya akses informasi dan edukasi melalui media digital yang lebih mudah mendorong naiknya inklusi keuangan.

Silva mengatakan, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang enam bulan 2021 dinilai stabil di kisaran 6.000. Meski begitu, Mandiri Sekuritas masih memasang target IHSG di level 6.850 hingga akhir tahun ini.

Pasar obligasi juga tercatat rebound pada triwulan II-2021 seiring dengan penurunan yield surat utang negara (SUN). Silva menilai hal ini terjadi karena kembali masuknya investor asing ke pasar obligasi, setelah sempat terkoreksi di paruh pertama 2021.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement