GoTo Dikabarkan Incar Dana IPO Rp 28,9 Triliun di Bursa Lokal dan AS

Lavinda
Oleh Lavinda
27 Juli 2021, 14:32
GoTo, entitas gabungan Gojek Indonesia dan Tokopedia, terus bersiap untuk melantai di bursa saham.
Tokopedia
Ikon aplikasi GoTo

GoTo, entitas gabungan Gojek Indonesia dan Tokopedia, terus bersiap untuk melantai di bursa saham. Kabar terbaru, decacorn teknologi ini sedang berdiskusi dengan para investor untuk mengumpulkan dana sebanyak US$ 2 miliar atau setara Rp 28,9 triliun (kurs US$ = Rp 14.471).

Dikutip dari Bloomberg, penggalangan dana dilakukan GoTo dengan metode pencatatan ganda (dual listing), yakni melalui penawaran saham perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal dalam negeri dan di Amerika Serikat (AS).

Advertisement

"GoTo telah memulai proses penggalangan dana US$ 1 miliar hingga US$ 2 miliar dengan valuasi antara US$ 25 miliar hingga US$ 30 miliar," ujar beberapa sumber dikutip dari Bloomberg, Selasa (27/7).

Induk perusahaan ride hailing dan e-commerce nasional itu dikabarkan menjalankan proses IPO di bursa saham lokal tahun ini, sebelum mendaftar di bursa saham AS.

Seorang sumber menyampaikan perundingan sedang berlangsung dan rincian rencana penggalangan dana GoTo masih bisa berubah.

Sampai pemberitaan ini diterbitkan, Corporate Communications Manager Gojek Indonesia Evi Andarini belum dapat mengkonfirmasi informasi terkait penggalangan dana menjelang IPO induk usahanya tersebut.

Sebelumnya, CEO GoTo Andre Soelistyo menyampaikan perusahaan menyusun setidaknya lima rencana. Seluruh rencana tersebut bakal ditempuh GoTo hingga 2031.

Pertama, menyiapkan langkah untuk IPO. "GoTo sebagai holding company, kami siapkan untuk menjadi perusahaan publik," ujar Andre dalam sesi wawancara di channel YouTube CXO Media, pada akhir pekan (29/5).

Decacorn teknologi ini menargetkan sudah IPO sebelum akhir 2021. GoTo akan memprioritaskan pasar saham di dalam negeri untuk menggelar IPO. Saat ini, induk Gojek itu masih mempelajari sejumlah regulasi untuk dapat melantai di bursa efek.

Kedua, menggaet lebih banyak UMKM. "Produk kami itu marketplace. Kami tidak punya barang, baik makanan, e-commerce maupun transportasi. Ini tujuannya pemberdayaan mitra," kata Andre.

Sebelum membentuk GoTo, Gojek mempunyai dua juta mitra pengemudi dan 900 ribu UMKM. Sedangkan Tokopedia memiliki 10 juta mitra penjual (merchant) dan 100 juta pengguna aktif.

Ketiga, menambah berbagai layanan. "Penting juga meningkatkan kualitas, agar menjadi lebih bagus," kata Andre.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement