Pandemi Memukul Bisnis Manufaktur, Omzet Induk Grup Bakrie Susut 21%
Perusahaan manufaktur dan infrastruktur milik Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk tercatat membukukan pendapatan bersih senilai Rp 1,03 triliun pada semester I-2021. Angka itu menyusut hingga 21,18% dibanding kinerja semester I-2020 yang senilai Rp 1,31 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan emiten berkode saham BNBR ini mayoritas masih berasal dari bisnis infrastruktur dan manufaktur senilai Rp 944,05 miliar pada semester I-2021. Namun, kinerja divisi penyokong utama ini mengalami penurunan hingga 26,92% dari sebelumnya Rp 1,29 miliar.
Bisnis lainnya yang menopang pendapatan perusahaan berasal dari jasa pabrikasi dan konstruksi yang menyumbang pendapatan senilai Rp 94,74 miliar. Catatan tersebut mengalami kenaikan hingga 262% dibanding periode sama tahun lalu yang senilai Rp 26,16 miliar.
Hal itu menjadi salah satu pemicu perusahaan masih mengalami kerugian senilai Rp 46,46 miliar sepanjang semester I-2021. Meski begitu, kerugian tersebut menyusut dibandingkan periode sama tahun lalu ketika kerugian perusahaan mencapai Rp 125,34 miliar.
Presiden Direktur Bakrie & Brothers Anindya Bakrie mengakui, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan memang berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. "Namun, secara bertahap perusahaan dapat membalik kinerja negatif tersebut," katanya dalam siaran pers, Minggu (1/8).
Anin mengatakan, Bakrie & Brothers melakukan upaya-upaya efisiensi di berbagai sektor sepanjang tahun ini sehingga mampu menekan kerugian perusahaan. “Dalam menjalankan efisiensi perusahaan, beberapa cara kami tempuh termasuk langkah-langkah penghematan, penurunan biaya-biaya, hingga penjadwalan ulang pembayaran kewajiban," katanya.
Beban pokok pendapatan Bakrie & Brothers pada semester I-2021 senilai US$ 857,28 miliar atau mengalami penurunan hingga 21,08% dari Rp 1,08 triliun. Pendapatan bersih yang dikurangi beban pokok pendapatan, menghasilkan laba kotor senilai Rp 181,51 miliar pada semester I-2021 atau masih mengalami penurunan 21,68% dari Rp 231,76 miliar.
Beban lainnya yang berhasil ditekan oleh Bakrie & Brothers adalah beban usaha yang terdiri dari beban penjualan, karyawan, maupun umum dan administrasi. Total beban usahanya mencapai Rp 208,08 miliar per Juni 2021 atau mengalami penurunan 26,84% dari Rp 284,4 miliar.
Dengan adanya penurunan di beberapa pos beban tersebut, Bakrie & Brothers memang masih harus menanggung rugi usaha senilai Rp 26,57 miliar. Namun, catatan tersebut mengalami perbaikan dibandingkan rugi usaha senilai Rp 52,64 miliar pada periode sama tahun lalu.