IPO Unicorn dan Investor Retail Jadi Penopang Pasar Modal saat Pandemi

Image title
5 Agustus 2021, 11:29
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat ada dua oasis di tengah kondisi pasar modal Indonesia 2021 yang masih dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Dua hal tersebut diharapkan mampu mendorong perkembangan pasar modal Indonesia meski pandemi belum akan berakhir.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sejumlah peserta menyimak paparan Direktur Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tris Yulianta sosialisasi layanan sistem elektronik pencatatan inovasi keuangan digital di ruangan OJK 'Innovation Center for Digital Financial Technology' (Infinity), Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat ada dua oasis di tengah kondisi pasar modal Indonesia 2021 yang masih dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Dua hal tersebut diharapkan mampu mendorong perkembangan pasar modal Indonesia meski pandemi belum akan berakhir.

Kedua hal itu munculnya rencana perusahaan rintisan (startup) berskala besar dan pertumbuhan investor retail yang signifikan.

"Saya melihat ada dua fenomena cukup menarik yang diharapkan mendorong perkembangan pasar modal Indonesia sekaligus menarik minat investor untuk investasi lebih aktif di pasar modal Indonesia," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam webinar, Kamis (5/8).

Angin segar pertama di pasar modal adalah munculnya rencana penawaran umum perdana saham alian initial public offering (IPO) dari unicorn atau decacorn. Terdepan, rencana IPO PT Bukalapak.com yang berpotensi meraup dana jumbo Rp 21,9 triliun.

Hoesen mengatakan, masuknya unicorn atau decacorn ke Bursa saham domestik melalui IPO, diharapkan dapat mendongkrak kapitalisasi pasar alias market capitalization emiten di BEI. Selain itu, diharapkan juga memberikan daya tarik tersendiri bagi investor, termasuk investor asing.

"Masuknya perusahaan startup tersebut, juga diprediksi bakal lebih menggairahkan perdagangan saham di Bursa dalam negeri," kata Hoesen.

Dalam rangka mengantisipasi masuknya perusahaan unicorn dan decacorn, saat ini OJK bekerja sama dengan BEI sedang menyiapkan regulasi yang sesuai dengan karakteristik perusahaan-perusahaan tersebut.

"Khususnya bagi unicorn dan decacorn yang menyiapkan inovasi produk yang dapat menyediakan lapangan kerja dan memberikan kemanfaatan sosial yang luas bagi masyarakat dan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi," katanya.

Fenomena lainnya adalah pertumbuhan investor retail di pasar modal Indonesia yang signifikan. Berdasarkan data OJK, jumlah investor di pasar modal per 30 Juli 2021 mencapai 5,82 juta. Jumlah tersebut, sudah bertumbuh sekitar 50% dibandingkan dengan akhir 2020 sebanyak 3,88 juta.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...