RI Keluar dari Resesi, IHSG Ditutup Naik 0,75% ke Level 6.205

Image title
5 Agustus 2021, 16:48
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat hingga 0,75% menembus level 6.205 pada perdagangan Kamis (5/8).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat hingga 0,75% menembus level 6.205 pada perdagangan Kamis (5/8). Penguatan ini dipengaruhi oleh euforia pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2021 yang melesat 7,07% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Tim Riset OCBC Sekuritas mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibanding sebelumnya membuat indeks menembus level psikologis 6.200. Meski sedikit lebih rendah dari prediksi pemerintah, capaian ini berhasil membawa Indonesia keluar dari jurang resesi.

"Kuatnya sentimen positif dari domestik tersebut berpeluang untuk menjaga IHSG tetap berada di zona positif pada perdagangan sesi II," kata riset tim OCBC Sekuritas yang dikutip Katadata.co.id, Kamis (5/8).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, sentimen dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 ini tidak hanya membuat indeks menguat pada perdagangan hari ini saja. "Sentimen tersebut bisa bertahan lama," kata William kepada Katadata.co.id.

Secara teknikal, IHSG juga mengkonfirmasi pola segitiga penguatan indeks atau ascending triangle. Selain itu, penguatan ini mengkonfirmasi pola penguatan sekaligus mengakhiri konsolidasi IHSG.

"IHSG masih berpotensi untuk melanjutkan penguatan hingga bisa menyentuh level 6.245," kata William.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, jika produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2021 dibandingkan dengan kuartal I 2021 mengalami pertumbuhan 3,31%. Sementara itu, ekonomi secara kumulatif atau Januari-Juni tercatat tumbuh 3,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Margo menyampaikan, ekonomi kuartal II berdasarkan pola musiman memang meningkat karena adanya momentum Ramadan dan Lebaran. Namun, kondisi berbeda terjadi pada tahun lalu akibat Pandemi Covid-19 yang negatif 5,32%.

"Pada 2017 hingga 2019 atau dalam kondisi normal, pertumbuhan ekonomi selalu meningkat pada kuartal II," katanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...