Jual Saham Treasury, Harum Energy Berpotensi Raih Cuan Miliaran Rupiah

Lavinda
Oleh Lavinda
19 Agustus 2021, 07:00
Harum Energy, Batu Bara
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara.

Perusahaan batu bara, PT Harum Energy Tbk (HRUM) berencana menjual saham hasil pembelian kembali (buyback) saham treasury sebanyak 136,98 juta unit. Dengan harga saham Rp 5.150 pada penutupan perdagangan Rabu (18/8) kemarin, perusahaan berpotensi mengantongi dana Rp 705 miliar. 

Sepanjang 2019-2020, Harum Energy melakukan buyback sekitar 4,9% atau 136,98 juta saham. Hal itu dilakukan guna menjaga harga saham perusahaan di tengah sentimen negatif penurunan harga batu bara. Saat itu, perusahaan menyiapkan dana untuk buyback US$ 16,2 juta atau setara Rp 236,5 miliar dengan kurs saat itu Rp 14.600 per US$.

Jika melihat selisih antara potensi dana hasil penjualan saham treasury saat ini dan alokasi dana buyback tahun lalu, maka Harum Energy berpotensi meraup cuan dari kenaikan harga saham mencapai Rp 468,5 miliar.

Berdasarkan pengumuman tertulis perusahaan, pelaksanaan penjualan kembali saham hasil buyback akan dilakukan pada periode 1 September 2021 sampai 31 Agustus 2022. Penjualan dilakukan oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai anggota bursa.

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 30/2017 disebutkan, pengalihan saham yang dijual perusahaan akan dilaksanakan sesuai beberapa ketentuan. Salah satunya, transaksi jual wajib dilaksanakan melalui satu anggota bursa efek. Selain itu, transaksi hanya dapat dilakukan setelah 30 menit sejak pembukaan sampai 30 menit sebelum penutupan perdagangan saham.

"Jumlah penjualan kembali saham setiap harinya paling banyak 20% dari jumlah seluruh saham yang telah dibeli kembali oleh perusahaan," demikian tertulis di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/8).

Dalam beleid otoritas juga disebutkan, harga penjualan saham tidak boleh lebih rendah dari harga penutupan perdagangan harian di BEI satu hari sebelum tanggal penjualan saham. Harga juga tak boleh lebih rendah dari harga rata-rata penutupan perdagangan harian di BEI selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham oleh perusahaan.

Berdasarkan data BEI, PT Karunia Bara Perkasa menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 79,79% saham, PT Harum Energy Tbk memiliki 6,5% saham treasury, dan PT Bara Sejahtera Abadi 0,092%. Sisanya dimiliki Direktur Utama Ray Antonio Gunara 0,011% dan publik 13,55%. 

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...