Eks Karyawan BUMN Industri Gelas Dapat Pesangon usai Aset Dibeli PPA

Image title
10 September 2021, 14:56
PPA, Industri Gelas
ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc.
Petugas keamanan melintas di area eks Pabrik PT Iglas, Gresik, Jawa Timur, Jumat (10/9/2021). PT Iglas yang berdiri tahun 1956 merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pembuatan kemasan gelas khususnya botol dan saat ini dikuasakan oleh pemerintah selaku pemegang saham kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc.

PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA membeli aset milik PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas dalam upaya restrukturisasi perusahaan milik negara tersebut. Hasil penjualan aset yang sudah disetujui oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) digunakan untuk membayarkan pesangon kepada 429 bekas karyawan Iglas.

Pembayaran pesangon itu diserahkan secara simbolis oleh Direktur Iglas Bambang Damyasik kepada perwakilan Serikat Pekerja Iglas yang disaksikan oleh Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi dan Direktur Investasi 1 dan Restrukturisasi PPA Rizwan Rizal Abidin pada Jumat (10/9) di Gresik, Jawa Timur.

Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, dalam melaksanakan restrukturisasi, PPA sangat memperhatikan berbagai aspek, yaitu aspek hukum, aspek sosial, aspek bisnis, dan aspek keuangan. Pihaknya juga mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

"Sebagai langkah nyata untuk menjalankan pilar bisnis restrukturisasi BUMN titip kelola, PPA melakukan restrukturisasi Iglas, di mana salah satunya adalah penyelesaian seluruh kewajiban kepada 429 eks karyawan Iglas," kata Yadi dalam siaran pers yang diterima Katadata.co.id.

Dengan selesainya pembayaran pesangon, PPA telah melaksanakan salah satu langkah restrukturisasi sesuai dengan peta jalan penanganan. PPA melakukan berbagai tahapan restrukturisasi terhadap 21 BUMN dengan beberapa tahap, yaitu uji tuntas (due diligence), peta jalan pengembangan, eksekusi, model bisnis berkelanjutan, dan strategi menemukan jalan keluar (exit strategy).

Pada saat melakukan due diligence dan peta jalan pengembangan, PPA dibantu oleh konsultan independen dalam melakukan beberapa kajian seperti prospek usaha, kemampuan perusahaan, kekuatan keuangan, persepsi pasar, keunggulan kompetitif, serta dampak sosial.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...