Usai Diakuisisi Bangkok Bank, Bank Permata akan Tambah Saham Publik

Image title
14 September 2021, 14:28
Bank Permata, Saham
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana transaksi di teller PT Bank Permata Tbk, kawasan World Trade Center 2, Sudirman,  Jakarta Selatan (18/3). 

PT Bank Permata Tbk (BNLI) berkomitmen untuk menambah porsi kepemilikan saham publik hingga memenuhi ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) minimal 7,5%. Saat ini, publik hanya memiliki 1,29% saham di Bank Permata, setelah Bangkok Bank Public Company Limited mengakuisisi saham perusahaan dan melakukan tender wajib.

"Memang saat ini saham publik 1,29%. Hal itu disebabkan karena pada Oktober 2020, pemegang saham kami melakukan mandatory tender offer (penawaran saham) sebagai tindak lanjut atas akuisisi 89,12% kepemilikan atas Bank Permata," kata Direktur Keuangan Bank Permata Lea Kusumawijaya dalam paparan publik, Selasa (14/9).

Advertisement

Lea mengatakan, dalam kurun waktu dua tahun setelah akuisisi dilakukan, Bangkok Bank memang wajib memenuhi aturan lembar saham minoritas yang beredar atau free float tersebut. Ia mengatakan Bangkok Bank berkomitmen untuk menurunkan kepemilikan sahamnya menjadi 89% dari yang saat ini 98,71%.

Dengan demikian, Lea menegaskan, Bank Permata tidak ada rencana untuk menghapus pencatatan saham atau delisting dari BEI. "Kami tentunya akan memenuhi ketentuan minimum sesudah penyelesaian free float dari saham yang kemarin dibeli oleh Bangkok Bank. Jadi tidak ada rencana untuk go private (menjadi perusahaan tertutup) untuk saat ini," kata Lea.

Seperti diketahui, pertengahan tahun lalu, Bangkok Bank menyelesaikan transaksi akuisisi Bank Permata dari PT Astra International Tbk dan Standard Chartered Bank masing-masing dengan kepemilikan 44,56%. Nilai akuisisinya diperkirakan mencapai Rp 37,43 triliun.

Setelah menjadi pemegang saham pengendali, Bangkok Bank diwajibkan untuk melakukan tender offer kepada pemegang saham lainnya. Pengendali baru tersebut melakukan tender wajib pada akhir Agustus 2020 dengan harga penawaran Rp 1.347 per saham.

Pada semester I-2021, Bank Permata berhasil membukukan laba bersih Rp 639 miliar atau tumbuh 74,3% dari Rp 366 miliar pada periode sama tahun lalu. Kenaikan laba bersih tersebut, sejalan dengan naiknya pendapatan dari seluruh segmen, yaitu ritel, wholesale, dan syariah.

"Ini merupakan prestasi yang cukup memuaskan mengingat kondisi perekonomian yang belum terlalu kondusif," kata Lea.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement