Erick Thohir Angkat Eks Manajemen Bank Mandiri Jadi Direktur PPA

Lavinda
Oleh Lavinda
16 September 2021, 20:09
Erick Thohir, BUMN, PPA
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Menteri BUMN Erick Thohir

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir selaku perwakilan pemerintah mengangkat JF Hasudungan sebagai Direktur Special Asset Management PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PT PPA. Kehadiran direktur baru PT PPA sejalan dengan arah perseroan untuk menjadi National Asset Management Company (NAMCO).

Pengangkatan JF Hasudungan ditetapkan melalui Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-309/MBU/09/2021 tanggal 14 September 2021. Beleid mengatur pemberhentian, perubahan nomenklatur jabatan, pengalihan tugas, dan pengangkatan anggota-anggota direksi perusahaan perseroan PT PPA.

Sebelumnya, JF Hasudungan sebelumnya berkarier di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejak 1991 dengan jabatan terakhir sebagai Senior Executive Vice President Special Asset Management. Ia mendapatkan gelar Magister di bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Sumatera Utara pada 2005.

Direktur Utama PT PPA Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, kehadiran JF Hasudungan di jajaran direksi merupakan bentuk dukungan dari Menteri BUMN selaku pemegang saham untuk mewujudkan visi PT PPA sebagai perusahaan terdepan di Indonesia dan mitra di bidang restrukturisasi, investasi, dan pengelolaan aset.

"PT PPA kini berfokus pada tiga pilar bisnis, yaitu restrukturisasi dan revitalisasi perusahaan BUMN titip kelola, pengelolaan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) perbankan, serta solusi inovatif dan efektif dana situasi istimewa atau special situations fund (SSF),” ujar Yadi dalam keterangan tertulis, Kamis (16/9).

Sebelumnya, PT PPA berencana bertransformasi bersama PT Danareksa (Persero) di klaster Danareksa-PPA menuju NAMCO. Guna memperkuat struktur permodalan, pemerintah mengalihkan hak pemegang saham negara minoritas atas lima perusahaan senilai Rp 2,95 triliun kepada PT PPA.

Kelima perusahaan antara lain, PT Indosat Tbk, PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), PT Bank KB Bukopin Tbk, PT Kawasan Industri Lampung, dan PT Socfin Indonesia.

Pengalihan perusahaan tersebut merupakan implementasi dari program prioritas Kementerian BUMN, khususnya terkait dengan program peningkatan investasi dengan mengoptimalkan nilai aset dan menciptakan ekosistem investasi yang sehat. Inbreng saham ini merupakan bagian dari transformasi Kementerian BUMN untuk lebih fokus dan optimal dalam pengelolaan BUMN.

"Dengan tambahan saham BUMN minoritas ke PPA tentu akan memperkuat modal PPA untuk bisa menjalankan program peningkatan skala bisnis BUMN dan restrukturisasi BUMN,” ujar Erick Thohir dalam sambutannya, April 2021 lalu. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...