Erick Thohir Dorong IPO BUMN untuk Jadikan Bursa RI Nomor 1 di ASEAN

Image title
29 September 2021, 13:00
BUMN, Erick Thohir, Bursa Efek Indonesia, Saham, IPO
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Sejumlah pelaku perbankan dan pasar modal mengikuti vaksinasi COVID-19 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong perusahaan pelat merah untuk melantai di pasar modal Indonesia atau go public. Langkah itu diharapkan bisa membuat pasar modal Indonesia menjadi nomor 1 di Asia Tenggara.

"Kami tidak segan-segan, di 88 PSN (proyek strategis nasional) yang sudah didukung Bapak Presiden (Joko Widodo), kami mendorong banyaknya nanti korporasi BUMN untuk go public," kata Erick dalam sambutan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/9).

Mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan ini mengatakan, BUMN ingin berkontribusi meningkatkan bursa dengan bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI. Apalagi di tengah kondisi sejumlah bursa global pertumbuhannya melambat, bahkan ada yang menurun.

Sementara itu, bursa saham Tanah Air justru mengalami pertumbuhan. Hal ini terlihat pada indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sejak awal tahun (year to date) mengalami pertumbuhan 2,56% ke level 6.132 pada sesi pertama Rabu (29/9). Erick menilai, pertumbuhan tersebut menandakan bursa Indonesia punya pasar yang besar.

"Kita harus dapatkan kebijakan yang benar sehingga pertumbuhan ekonomi adanya di kita, bukan di negara lain," Ujar Erick.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, mendukung harapan dan langkah Menteri BUMN untuk menjadikan BEI menjadi nomor satu di Asia Tenggara, bahkan Asia dan global. "Apa yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan korporasi mengarah ke arah yang benar," katanya.

Hoesen mengingatkan, OJK meningkatkan pengawasan pada tata kelola, risiko, dan kepatuhan (governance, risk, dan compliance), tidak bertumpu pada kesehatan keuangan saja. Hal tersebut terbukti, bisa membuat perusahaan berjalan lebih lama dan jangka panjang.

"Pertumbuhan bisa naik dan bisa turun. Tapi kalau kita mau jalan jauh, kita memang harus bicara governance dan risk management, di samping bicara performa finansial," kata Hoesen.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...