Tebaran Investasi Ribbit: dari Bank Jago, Nubank, Revolut hingga Ajaib

Image title
4 Oktober 2021, 10:32
bank jago, ribbit, saham bank jago, bank digital
Humas Bank Jago
Seorang nasabah membuka aplikasi Bank Jago di depan logo bank digital tersebut, Rabu (14/4).

PT Bank Jago Tbk (JAGO) baru saja kedatangan investor baru Ribbit Capital yang diduga masuk melalui beberapa kali transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan modal ventura ini ternyata sudah berinvestasi di berbagai bank digital di seluruh dunia. Bagaimana profil Ribbit Capital?

Ribbit Capital merupakan perusahaan modal ventura yang bermarkas di Palo Alto, California, Amerika Serikat (AS). Perusahaan yang didirikan pada 2012 ini gencar berinvestasi di perusahaan rintisan (startup). Portofolio utamanya di sektor keuangan dan perusahaan-perusahaan yang berpotensi melakukan disrupsi terhadap industri keuangan.

Advertisement

Portofolio Ribbit Capital sejalan dengan visi perusahaan yakni, untuk mengubah dunia keuangan. Misi ini didasarkan pada kenyataan bahwa teknologi telah mengubah banyak aspek dalam kehidupan manusia, sehingga dunia keuangan juga ikut terdisrupsi oleh teknologi.

Berdasarkan data Crunchbase, Ribbit Capital sudah menggelar 11 kali putaran pendanaan dengan total dana yang dihimpun US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,58 triliun (kurs: Rp 14.293). Totalnya sebanyak 161 investasi, dengan 55 di antaranya merupakan investasi utama.

Berdasarkan data versi CB Insights, jumlah investasi yang dilakukan Ribbit Capital mencapai 190 perusahaan. Sementara itu, menurut Pitchbook, Ribbit Capital berinvestasi di 250 perusahaan. Sebagian portofolio Ribbit merupakan perusahaan fintech.

Pada 2013, Ribbit memimpin pendanaan senilai US$ 30 juta di Credit Karma, perusahaan penyedia penilaian kredit (credit scoring). Saat itu, Credit Karma baru memiliki 11 juta konsumen.

Dalam perkembangannya, Credit Karma diakuisisi Intuit pada 2020 senilai US$ 8,1 miliar, melalui kombinasi tunai dan saham. Credit Karma mengalami kemajuan hingga memiliki 110 juta konsumen.

Kesuksesan Ribbit tidak lepas dari kepiawaian pendirinya, Meyer “Micky” Malka. Ia besar di Venezuela, negara yang lama menderita akibat embargo ekonomi, Micky merupakan salah satu pendiri waralaba Wendy’s di Venezuela.

Saat usianya menginjak 19 tahun pada 1993, dia sudah memulai mengembangkan bisnis perantara (brokerage) saham. Lima tahun berikutnya, ia mendirikan Patagon, broker saham online pertama di Amerika Latin.

Kemudian, Patagon berekspansi ke pasar Amerika Serikat dan memikat bank terbesar di Spanyol, Banco Santander. Pada 2000, Banco Santander mengakuisisi Patagon senilai US$ 750 juta.

Pada 2002, Micky mendirikan Banco Lemon di Brazil yang fokus melayani populasi underbank di sana. Tujuh tahun kemudian, Banco Lemon diakuisisi Banco do Brasil, bank terbesar di Amerika Latin.

Portofolio Ribbit tersebar di beberapa negara, mulai dari Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Asia. Tech In Asia mendata, Ribbit cukup aktif di Asia, terutama di India karena terdapat 11 portofolio.

Dari segudang portofolio Ribbit, beberapa yang menarik adalah Capital Float, Revolut, Nubank, dan Ajaib.

Capital Float

Ribbit Capital berpartisipasi di putaran keempat pendanaan Capital Float, dari total 12 pendanaan sampai saat ini. Di putaran kelima, Amazon ikut memodali Capital Float dengan menjadi investor utama. Total pendanaan yang dihimpun Capital Float mencapai US$ 200,4 juta yang berasal dari 18 investor.

Capital Float adalah penyedia layanan belanja sekarang, dengan pembayaran tunda alias buy now pay later di India yang memiliki 2,5 juta nasabah. Didirikan pada 2013, Capital Float tidak hanya menyediakan tunda bayar untuk tujuan konsumtif, tapi untuk tujuan produktif seperti pembelian barang dan modal kerja kebutuhan usaha.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement