Waskita Karya Terdampak Dua Sisi dari Kasus Gagal Bayar Evergrande

Image title
8 Oktober 2021, 17:21
Waskita, Waskita Karya, Evergrande
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Destiawan Soewardjono (kanan) memberikan pemaparan saat paparan publik Waskita di Jakarta, Selasa (27/10/2020).

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menilai dampak dari gagal bayar perusahaan properti Tiongkok Evergrande kepada perusahaan layaknya dua sisi mata uang. Di salah satu sisi bisa berdampak negatif, tapi di sisi lainnya juga membawa angin segar bagi perusahaan konstruksi milik pemerintah.

Secara umum, kasus gagal bayar Evergrande menimbulkan persoalan operasional bagi Waskita. Namun, di satu sisi lain, ini juga merupakan peluang terjadinya perpindahan portofolio investasi ke Tanah Air.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan dampak negatif dari potensi gagal bayar utang US$ 300 miliar atau setara Rp 2.437 triliun kepada perseroan memang belum dirasa langsung. Dampak negatif secara tidak langsung ialah adanya peningkatan harga material.

"Sebagian dari kondisi ini menyebabkan beberapa harga material meningkat cukup signifikan. Sebagai contoh material besi," kata Destiawan dalam paparan publik secara virtual, Jumat (8/10).

Kenaikan harga material bisa terjadi karena bahan dasarnya diimpor dari Negeri Panda ke Tanah Air. Meski dampaknya tidak langsung, tapi peningkatan harga material tersebut mulai terasa efeknya ke Waskita Karya.

"Mudah-mudahan ini bisa teratasi sehingga kondisi bisnis konstruksi di Indonesia bisa berjalan dengan baik," ujar Destiawan.

Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengatakan efek Evergrande tidak hanya kepada Waskita Karya saja, melainkan kepada seluruh emiten secara umum. Dalam konteks ini, Taufik meyakini efek Evergrande positif karena Waskita Karya berencana menerbitkan saham baru dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.

Kasus gagal bayar Evergrande bisa membuat aliran dana keluar dari Tiongkok, dan harapannya bisa beralih ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. "Harapannya dana asing yang terinvestasi di sana bisa menjadi sumber perolehan investasi yang akan kami lakukan dalam bentuk rights issue di kuartal ini," kata Taufik.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...