Rencana IPO Mitratel Akhir November, Bagaimana Prospek Bisnis Menara?

Lavinda
Oleh Lavinda
11 Oktober 2021, 17:12
Mitratel, IPO, Telkom, ipo bumn
KATADATA/PINGIT ARIA
Dua orang anak menggunakan telepon seluler (ponsel) di dekat menara telekomunikasi (base transceiver station/BTS) USO XL Axiata di Des Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (28/10).

Setelah delapan tahun absen, impian pemerintah membawa entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke lantai bursa akhirnya segera terwujud. Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk di sektor bisnis menara, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dikabarkan akan go public pada akhir November atau awal Desember mendatang.

PT Semen Baturaja Tbk menjadi perusahaan pelat merah terakhir yang menjadi perusahaan terbuka melalui penjualan saham perdananya pada 2013 lalu.  Setelah itu, Kementerian BUMN 'cuti panjang' dalam upayanya membawa perusahaan milik negara melantai di pasar modal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata.co.id, proses penawaran awal saham Mitratel kemungkinan  dimulai pada November, sementara penawaran umum saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) direncanakan akhir November atau awal Desember tahun ini.

Sebelumnya, Mitratel akan mengakuisisi sebanyak 10.000 menara telekomunikasi milik Telkomsel. Dengan begitu, aset perusahaan otomatis akan bertambah menjelang IPO. 

Dalam laporan Reuters, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menyatakan Mitratel menargetkan dana segar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,5 triliun.

"Tantangan terbesar bagi kami adalah penggunaan data yang rendah," ujarnya dikutip dari Reuters, 16 September lalu.

Dilansir dari Bloomberg pada 16 April lalu, Mitratel memilih HSBC Holdings Plc, JPMorgan Chase & Co, dan Morgan Stanley sebagai penjamin emisi untuk menangani rencana IPO tersebut. Ada pula dua sekuritas lokal, yaitu Mandiri Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas. 

Saat dikonfirmasi terkait jadwal IPO Mitratel, Deputi Kepala Divisi Legal, Sekretaris Perusahaan dan Komunikasi PT Mandiri Sekuritas Nadya Safira Siregar tak memberi tanggapan.

Kresna Hutabarat, Vice President PT Mandiri Sekuritas juga mengaku tak dapat memberi pernyataan terkait aksi korporasi anak usaha BUMN tersebut, termasuk memaparkan prospek bisnis perusahaan di masa mendatang.

"Mohon maaf, karena kebijakan perusahaan, saya tidak bisa komentar soal IPO Mitratel saat ini," ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (8/10).

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menilai IPO Mitratel berpotensi menuai kesuksesan karena memiliki fundamental yang kuat. Hal ini terlihat dari aset dan layanan yang tidak dimiliki oleh perusahaan sejenis. Saat ini, Mitratel memiliki 28 ribu menara telekomunikasi.

Menurut Arya, Mitratel juga memiliki strategi pertumbuhan jangka panjang yang mumpuni. Saat ini, perusahaan masuk ke infrastruktur jaringan 5G yang sedang berkembang. Rencananya Mitratel juga akan mengembangkan bisnisnya di Asia Tenggara, bahkan ke Asia Pasifik.

Prospek Bisnis dan Saham Mitratel

Beberapa waktu lalu, Mitratel menambah aset berupa 10.050 unit menara dari anak usaha Telkom lain, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Pengalihan pertama dilakukan pada 14 Oktober 2020 sebanyak 6.050 unit. Kemudian, pada 31 Agustus 2021 sebanyak 4.000 unit.

Berdasarkan pengalaman di berbagai negara, valuasi tower ini bisa naik puluhan kali lipat. Beberapa contoh kasus terdekat ialah ketika Singapore Telecommunications Limited (Singtel) melego perusahaan menara miliknya di Negeri Kangguru, Australia Tower Network (ATN). Perusahaan memiliki valuasi mencapai 2,3 miliar dolar Australia, atau mewakili kelipatan transaksi EV/EBITDA pro-forma 2021 sebesar 38x.

EV/EBITDA merupakan rasio fundamental saham berupa nilai perusahaan atau enterprise value dibagi dengan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Nilai yang didapat bisa digunakan untuk menentukan bahwa harga saham di atas atau di bawah nilai wajar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...