Biaya Pencadangan Turun, Laba Bersih BCA Tumbuh 15% Jadi Rp 23 T

Image title
21 Oktober 2021, 17:31
BCA, Perbankan, Bank Digital
Arief Kamaludin|Katadata
PT BCA Tbk

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp 23,19 triliun hingga triwulan III 2021 atau naik 15,8% dari periode sama tahun lalu Rp 20,03 triliun. Salah satu pemicu pertumbuhan laba ialah terjadinya penurunan biaya pencadangan bank.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan BCA mengantongi pendapatan operasional Rp 57,6 triliun per September 2021 atau naik 3,1% dari Rp 55,89 triliun secara tahunan. Penyokong utamanya adalah pendapatan bunga bersih Rp 42,15 triliun, naik 3,3% dari Rp 40,8 triliun.

Sementara itu, BCA harus menanggung beban operasional senilai Rp 21,18 triliun sampai triwulan III 2021. Catatan tersebut turun 4,1% dari periode sama tahun lalu Rp 22,08 triliun.

Alhasil, BCA catatkan laba sebelum provisi atau pre-provision operating profit (PPOP) Rp 36,42 triliun atau naik 7,7% dari Rp 33,8 triliun. Pada triwulan III-2021, BCA menurunkan biaya provisi, totalnya menjadi Rp 7,64 triliun atau turun 16,2% dari Rp 9,12 triliun.

Dengan penurunan provisi tersebut, laba bersih BCA naik 15,8% secara tahunan. Jahja mengatakan, hal tersebut juga tidak lepas dari upaya pemerintah dalam mengendalikan kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk mengakselerasi program vaksinasi.

"Sehingga aktivitas bisnis mulai menunjukkan pemulihan seiring peningkatan mobilitas," kata Jahja dalam paparan publik secara virtual, Kamis (21/10).

BCA mencatat penyaluran kredit baru naik 13,8% secara tahunan seiring komitmen BCA mendukung pemulihan ekonomi. Penyaluran kredit baru itu lebih tinggi dibandingkan tingkat pelunasan (loan repayment).

Dengan demikian, total kredit BCA tumbuh 4,1% secara tahunan menjadi Rp 605,87 triliun pada September 2021, dibanding Rp 581,85 triliun. Penyokong utama kredit BCA dalam sembilan bulan pertama tahun ini masih dari segmen korporasi.

BCA menyalurkan kredit korporasi Rp 269,89 triliun per September 2021 atau naik 7,1% dari periode sama tahun lalu Rp 251,99 triliun. Sektor manufaktur mendominasi sebesar 23,1%, diikuti oleh sektor perdagangan 22,2%.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...