Beban Bunga Turun, Laba BNI Naik 79% Jadi Rp 7,7 T sampai Kuartal III

Image title
25 Oktober 2021, 12:57
BNI, BBNI, Perbankan, Laba Bersih
BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp 7,74 triliun sampai triwulan III-2021. Capaian tersebut tumbuh signifikan 79,3% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,32 triliun.

"Pertumbuhan laba ini utamanya berasal dari pertumbuhan fee based income dan pendapatan bunga bersih masing-masing sebesar 16,8% dan 17,6% secara tahunan," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam paparan kinerja triwulan III-2021 secara virtual, Senin (25/10).

Advertisement

Berdasarkan laporan keuangan, salah satu faktor yang membuat laba bersih BNI tumbuh signifikan adalah penurunan beban bunga. Sepanjang sembilan bulan tahun ini, beban bunga yang ditanggung BNI tercatat Rp 8,82 triliun atau turun 39,8% dari Rp 14,67 triliun pada periode sama tahun lalu.

Padahal, pendapatan bunga BNI hingga triwulan III-2021 Rp 37,52 triliun, hanya turun 3,9% dari Rp 39,06 triliun. Karena beban bunga yang turun signifikan, maka pendapatan bunga bersih BNI Rp 28,69 triliun hingga triwulan III-2021 atau naik 17,6% secara tahunan dari Rp 24,39 triliun.

Selain itu, faktor lain pertumbuhan laba bersih BNI hingga September 2021 adalah pendapatan non-bunga Rp 10,21 triliun. Catatan tersebut mampu naik 14,2% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 8,94 triliun.

Royke menjelaskan pertumbuhan pendapatan non-bunga ini bersumber dari peningkatan sejumlah kinerja, seperti pendapatan dari pemeliharaan kartu debit dan rekening yang tumbuh 5,8% secara tahunan dari Rp 1,81 triliun menjadi Rp 1,92 triliun pada triwulan III-2021.

Kemudian, pendapatan layanan ATM dan e-channel yang tumbuh 12,4% secara tahunan dari Rp 1,01 triliun menjadi Rp 1,14 triliun. Pendapatan dari layanan trade finance yang meningkat 19,8% secara tahunan dari Rp 901 miliar menjadi Rp 1,08 triliun.

Pendapatan non-bunga juga disumbang dari pendapatan komisi dari marketable securities yang tumbuh 54,4% secara tahunan dari Rp 1,04 triliun pada triwulan III-2020, menjadi Rp 1,59 triliun pada triwulan III-2021.

BNI mampu membukukan pendapatan sebelum provisi alias pre-provision income (PPOP) Rp 23,54 triliun, meningkat 21,1% dari Rp 19,46 triliun. Sementara, BNI melakukan pencadangan Rp 13,79 triliun atau naik 1,5% dari Rp 13,59 triliun secara tahunan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement