Produsen Boba Formosa Melantai di Bursa, Harga Sahamnya Meroket 25%

Lavinda
Oleh Lavinda
1 November 2021, 16:56
Bursa, Formosa, Boba
Rosalind Chang/Unsplash
Ilustrasi minuman boba

Produsen mutiara tapioka atau boba, PT Formosa Ingredient Factory Tbk, akhirnya melantai di bursa saham Senin (1/11). Perusahaan menerbitkan sebanyak 140 juta saham perdana dengan harga penawaran Rp 280 pada pembukaan perdagangan saham hari ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham emiten berkode BOBA ini langsung melesat 25% atau 70 poin ke level Rp 350 sampai penutupan perdagangan hari ini. 

Advertisement

Sepanjang perdagangan hari ini, harga saham berada di level Rp 330 - Rp 350. Saham ditransaksikan dengan volume 65,01 juta saham, dan total frekuensi perdagangan tercatat 7.835 kali. Nilai transaksi perdagangan hari ini mencapai Rp 22,73 miliar, dan nilai kapitalisasi pasar melonjak menjadi Rp 404,51 miliar. 

Berdasarkan data Bookbuilding yang dilakukan oleh perusahaan pada 5-11 Oktober 2021 di laman e-IPO diketahui, ada kelebihan pemesanan saham atau over subscribed sebanyak 2,63 kali dari total penawaran atau 5,25 kali dari porsi pooling. Pihak yang bertindak selaku penjamin pelaksana emisi dalam IPO ini adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia.

Menurut prospektus ringkas, Formosa menerbitkan sebanyak 12,11% dari total modal disetor setelah initial public offering (IPO) dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Melalui penetapan harga penawaran saham Rp 280, perusahaan memperoleh dana sebesar Rp 39,2 miliar.

Direktur Utama Formosa Ingredient Factory Yunita Sugiarto mengatakan dana hasil penawaran umum perdana saham akan digunakan untuk modal kerja perseroan, khususnya membeli bahan baku, dan bahan penunjang. Selain itu, Formosa juga akan menggunakan dana tersebut untuk biaya operasional dan biaya pemasaran guna memperluas jaringan pemasaran dengan distribusi ke daerah-daerah lain.

"Termasuk promosi-promosi yang dilakukan ke daerah guna mendukung pertumbuhan perseroan ke depannya," ujar Yunita dalam keterangan tertulis, Senin (1/11).

Yunita meyakini prospek usaha perseroan ke depan akan berjalan baik. Hal ini mengingat bisnis perseroan di industri makanan dan minuman memiliki potensi untuk bertumbuh dengan dukungan permintaan konsumsi masyarakat kelas menengah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement