Laba Emiten Rokok Tergerus Kenaikan Cukai, Bagaimana Prospeknya?

Image title
3 November 2021, 18:44
Rokok, Emiten Rokok, Sampoerna, Gudang Garam
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pekerja menata rokok yang etalasenya ditutup kain di salah satu minimarket di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (15/9/2021).

Industri rokok tampaknya sudah mulai pulih,. Hal ini terlihat dari pendapatan sejumlah emiten sektor industri rokok yang meningkat hingga triwulan III-2021. Sayangnya, laba bersih sejumlah korporasi itu tergerus oleh beban pita cukai yang naik.

Pendapatan paling tinggi dibukukan oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang mencapai Rp 92,07 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Nilainya tumbuh 10,43% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 83,37 triliun.

Pendapatan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) pada periode tersebut mencapai Rp 72,51 triliun. Pendapatan ini juga bertumbuh secara tahunan 6,99% dari Rp 67,77 triliun.

Pendapatan hingga Triwulan III-2021
Bank30-Sep-2130-Sep-20Perubahan
GGRM Rp 92.070.856 Rp  83.375.05910,43%
HMSP Rp 72.519.260 Rp  67.778.7106,99%
ITIC Rp      174.482 Rp       179.037-2,54%
WIIM Rp   1.907.589 Rp    1.390.66837,17%

PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) membukukan pendapatan Rp 1,9 triliun hingga September 2021. pendapatan tersebut tumbuh 37,17% dari periode sama tahun lalu Rp 1,39 triliun. Pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi dibandingkan emiten rokok lainnya.

Pendapatan PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) dalam kurun waktu sembilan bulan tahun ini mencapai Rp 174,48 miliar. Sayangnya, pendapatan ini menjadi satu-satunya yang turun secara tahunan 2,54% dari Rp 179,03 miliar.

Meski menjadi satu-satunya emiten rokok dengan pendapatan yang turun, laba bersih ITIC mampu tumbuh 16,32% secara tahunan. Hingga September 2021, laba bersih ITIC Rp 15,76 miliar. Sementara, periode sama tahun lalu Rp 13,55 miliar.

Sementara itu, dua raksasa industri rokok, GGRM dan HMSP laba bersihnya kompak anjlok. Terbesar adalah GGRM Rp 4,13 triliun hingga September 2021, turun signifikan 26,79% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 5,64 triliun.

Laba (Rugi) Bersih hingga Triwulan III-2021
Bank30-Sep-2130-Sep-20Perubahan
GGRM Rp   4.134.572 Rp    5.647.226-26,79%
HMSP Rp   5.554.491 Rp    6.910.800-19,63%
ITIC Rp        15.767 Rp         13.55516,32%
WIIM Rp      108.815 Rp       108.6870,12%

Laba bersih HMSP pada periode tersebut mencapai Rp 5,55 triliun atau turun signifikan 19,63% dari Rp 6,91 triliun. Sementara laba bersih Wismilak cenderung stagnan Rp 108,81 miliar dibandingkan 108,68 miliar.

Laba bersih emiten rokok tersebut tertekan karena beban cukai yang melambung tinggi. Kenaikan paling tinggi pada beban cukai dialami Wismilak. Per September 2021 bebannya Rp 1,01 triliun atau naik 71,57% secara tahunan dari Rp 588,83 miliar.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...